Senin, 07 Maret 2011

Sejarah Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia
Sistem perekonomian Indonesia sedikit banyak dipengaruhi oleh Belanda yang selama hampir 3,5 abad berkuasa atas ekonomi Indonesia. Koloni tersebut datang sebagai penjajah ekonomi. Dengan organisasi perdagangan VOC, mereka memonopoli pasar rempah0rempah yang pada saat itu merupakan komoditi andalan nusantara. Tahun 1977 VOC bangkrut dan bubar, akhirnya pemerintah Belanda melakukan sistem tanam paksa
(culture stelsel)untuk menutup defisit anggaran kerajaan akibat berbagai perlawanan yang dilakukan oleh Indonesia. Namun saat mulai berkembang liberalisme di Eropa, kebijakan tanam paksa menuai kritik, sehingga pemerintah Belanda mengubahnya menjadi Sistem Ekonomi Kapitalis-Liberal.
Setelah Indonesia merdeka, para pemimpin bangsa berusaha merumuskan kembali Sistem Ekonomi Indonesia yang dianggap ideal dengan kondisi bangsa. Muhammad Hatta mengemukakan sebuah konsep tentang Sistem Ekonomi Kerakyatan, yaitu segala bentuk kegiatan ekkonomi harus disatukan dalam organisasi koperai sebagai sesuai dengan bangun usaha yang sesuai dengan asas kekeluargaan. Konsep Sistem Ekonomi Kerakyatan inilah yang kemudian dituangkan dalam UUD 1945 sebagai dasar sistem perekonommian nasional.
Indonesia mengalami masa-masa sulit karan Sistem Ekonomi Kerakyatan tidak langsung berhasil dijalankan dan pada akhirnya tahun 1956 Muhammad Hatta mundur. Sejak saat itu Soekarno mememgang kekuasaan yang sangat besar, sehingga Sistem Ekonomi Etatisme berjalan di Indonesia. Negara mengendalikan sistem produksi dan distribusi. Hiperflansi hingga 650 yang terjadi pada tahun 1966 menghentikan sistem tersebut dan kekacauan pun terjadi. Soekarno praktis tidak dapat melakukan kebijakan apapun untuk memperbaiki keadaan.
Setelah rejim Orde Lama ditumbangkan oleh peristiwa berdarah 1966, rejim Orde Baru muncul dengan membawa sistem baru yang ternyata juga tidak sepenihnya sesuai dengan UUD 1945. Sistem Ekonomi Indonesia pada masa ORBA bersandar pada “trilogi pembangunan”, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas, ekonmi dan pemerataan. Meskipun pemerintah selalu mengkalim dirinya tidak menerapkan Sistem Ekonomi Kapitalis, tetapi pada praktiknya Indonesia telah melakukan berbagai liberalisasi ekonomi yang semakin memarjinalisasi peranan ekonomi rakyat.

Perangkat Sistem Ekonomi dalam UUD 1945
Seperti yang telah dijelaskan diatas, Muhammad Hatta telah menggagas Sistem Ekonomi Indonesia yang dituangkan dalam UUD 1945 pasal 33 :
1. Perekonomian disusun sebagai usaha berrsama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi dan air dan kekayaan yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Ekonomi yang berdasarkan pasal tersebut menempatkan negara pada pelindung dan pembangun perekonomian yang dikuasai dan mampu dikendalikan oleh rakyat.

Sistem Perekonomian Indonesia
Kemunculan suatu aliran ekonomi di dunia, akan selalu terkait dengan aliran ekonomi yang muncul sebelumnya. Begitu pula dengan garis hidup perekonomian Indonesia. Pergulatan kapitalisme dan sosialisme begitu rupa mempengaruhi ideologi perekonomian Indonesia. Era pra-kemerdekaan adalah masa di mana kapitalisme mencengkeram erat Indonesia, dalam bentuk yang paling ekstrim. Pada masa ini, Belanda sebagai agen kapitalisme benar-benar mengisi tiap sudut tubuh bangsa Indonesia dengan ide-ide kapitalisme dari Eropa.
Dengan ide kapitalisme itu, seharusnya bangsa Indonesia bisa berada dalam kelas pemilik modal. Tetapi, sebagai pemilik, bangsa Indonesia dirampok hak-haknya. Sebuah bangsa yang seharusnya menjadi tuan di tanahnya sendiri, harus menjadi budak dari sebuah bangsa asing. Hal ini berlangsung hingga bangsa Indonesia mampu melepaskan diri dari penjajahan belanda.
Dualisme ekonomi mengacu pada pemikiran J.H. Boeke yang menggambarkan adanya dua keadaan yang amat berbeda dalam suatu masyarakat, yang hidup berkembang secara berdampingan. Keadaan pertama bersifat “superior, sedangkan yang lainnya bersifat “inferior”.
Mengacu pada pengertian tersebut, kiranya tidak sulit mengamati bekerjanya dualisme ekonomi dalam Sistem Ekonomi Indonesia saat ini. Dualisme ekonomi di Indonesia tidak hanya mewujud sebagai akibat perbedaan taraf pengembangan teknologi, melainkan tampak sebagai perbedaan konsep nilai (falsafah), ideologi dan sosial budayanya, yang mempengaruhi bekerjanya sistem ekonomi.
Sumber – sumber :
http://gurumuda.com/bse/pengertian-dan-macam-macam-sistem-ekonomi
http://handzmentallist.blogspot.com/2009/12/macam-macam-sistem-perekonomianpengerti.html#axzz1E6VXatq2
http://poetraboemi.wordpress.com/2008/02/20/kapitalisme-sosialisme-dan-sistem-ekonomi-indonesia/
http://google.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar