Senin, 20 Desember 2010

Bisnis internasional

PERTEMUAN 14

BISNIS INTERNASIONAL

Bisnis Internasional adalah semua transaksi bisnis , baik pemerintah maupun swasta , yang melibatkan dua negara atau lebih atau bisa juga diartikan sebagai suatu unit bisnis yang memperluas atau Ekspansi produksi dan pemasaran produk baik barang maupun jasa ke luar negara. Hal ini terkadang harus dilakukan oleh suatu perusahaan bisnis di kala pasar yang ada di dalam negara sudah berada dalam tahap jenuh, sehingga sulit untuk dapat berkembang lebih besar lagi. Dengan memasuki pasar internasional perusahaan harus mampu beradaptasi di semua bidang dengan kultur budaya di negara setempat agar tidak menimbulkan permasalahan sosial.

Hakikat bisnis international

Seperti tersebut diatas bahwa bisnis internasional merupakan kegiatan bisnis yang dilakukan melewati batas - batas suatu negara. Transaksi bisnis seperti ini merupakan transaksi bisnis internasional. Adapun transaksi bisnis yang dilakukan oleh suatu Negara dengan Negara lain yang sering disebut sebagai bisnis Internasional ( International Trade ) . Dilain pihak transaksi bisnis itu dilakukan oleh suatu perusahaan dalam suatu negara dengan perusahaan lain atau individu di negara lain disebut Pemasaran Internasional atau International Marketing. Pemasaran internasional inilah yang biasanya diartikan sebagai Bisnis Internasional , meskipun pada dasarnya ada dua pengertian. Jadi kita dapat membedakan adanya dua buah transaksi bisnis Internasional yaitu :
• Perdagangan Internasional ( International Trade )
Dalam hal perdagangan internasional yang merupakan transaksi antar negara itu biasanya dilakukan dengan cara tradisional yaitu dengan cara ekspor dan impor. Dengan adanya transaksi ekspor dan impor tersebut maka akan timbul “ NERACA PERDAGANGAN ANTAR NEGARA ” atau “ BALANCE OF TRADE ”. Suatu negara dapat memiliki surplus neraca perdagangan atau devisit neraca perdagangannya. Neraca perdagangan yang surplus menunjukan keadaan dimana negara tersebut memiliki nilai ekspor yang lebih besar dibandingkan dengan nilai impor yang dilakukan dari negara partner dagangnya. Dengan neraca perdagangan yang mengalami surplus ini maka apabila keadaan yang lain konstan maka aliran kas masuk ke negara itu akan lebih besar dengan aliran kas keluarnya ke negara partner dagangnya tersebut. Besar kecilnya aliran uang kas masuk dan keluar antar negara tersebut sering disebut sebagai “ neraca pembayaran ” atau “ balance of payments ”. Dalam hal ini neraca pembayaran yang mengalami surplus ini sering juga dikatakan bahwa negara ini mengalami pertambahan devisa negara. Sebaliknya apabila negara itu mengalami devisit neraca perdagangannya maka berarti nilai impornya melebihi nilai ekspor yang dapat dilakukannya dengan Negara lain tersebut. Dengan demikian maka negara tersebut akan mengalami devisit neraca pembayarannya dan akan menghadapi pengurangan devisa negara.
• Pemasaran International ( International Marketing )
Pemasaran internasional yang sering disebut sebagai bisnis Internasional ( International Busines ) merupakan keadaan dimana suatu perusahaan dapat terlibat dalam suatu transaksi bisnis dengan negara lain , perusahaan lain ataupun masyarakat umum di luar negeri. Transaksi bisnis internasional ini pada umumnya merupakan upaya untuk memasarkan hasil produksi di luar negeri. Dalam hal semacam ini maka pengusaha tersebut akan terbebas dari hambatan perdagangan dan tarif bea masuk karena tidak ada transaksi ekspor impor. Dengan masuknya langsung dan melaksanakan kegiatan produksi dan pemasaran di negeri asing maka tidak terjadi kegiatan ekspor impor. Produk yang dipasarkan itu tidak saja berupa barang akan tetapi dapat pula berupa jasa.
Alasan melaksanakan bisnis internasional
• Setiap negara memiliki sumber daya terbatas
Dengan keterbatasan suatu negara dalam sumber daya, maka untuk saling melengkapi kebutuhan sumber daya, harus melakukan kerjasama antar negara dengan melakukan bisnis internasional. Supaya kebutuhan warga negara dapat tercapai dan barang ataupun kebutuhan warga negara tersebut memiliki banyak pilihan.
• Spesialisasi produksi
Suatu negara memproduksi suatu produk yang lebih bagus dan efisien dibandingkan dari produk dengan negara lain , maka dari itu perlunya melakukan bisnis internasional agar untuk meningkatkan kemakmuran dan kesejahteraan antar negara.
• Menambah devisa negara
Karena melakukan proses bisnis antar negara maka akan menguntungkan negara dalam menambahkan devisa negara , dengan melalui Pajak.

Konsep keunggulan absolut

Bahwa setiap negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional karena melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang jika negara tersebut memiliki keunggulan mutlak, serta mengimpor barang jika negara tersebut memiliki ketidakunggulan mutlak.

Konsep keunggulan komparatif

Merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya , perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya.

Potensi pasar internasional

Potensi pasar ditentukan oleh tiga faktor yaitu struktur penduduk , daya beli serta pola konsumsi masyarakat. Dalam hal pasar Internasional , potensi pasar internasional juga ditentukan oleh ketiga faktor tersebut hanya saja dalam hal ini diberlakukan untuk negara lain.

Tahap - tahap dalam memasuki bisnis internasional

Perusahaan yang memasuki bisnis internasional pada umumnya terlibat atau melibatkan diri secara bertahap dari tahap yang paling sederhana yang tidak mengandung resiko sampai dengan tahap yang paling kompleks dan mengandung risiko bisnis yang sangat tinggi. Adapun tahap tersebut secara kronologis adalah sebagai berikut :
1. Ekspor Insidentil
2. Ekspor Aktif
3. Penjualan Lisensi
4. Franchising
5. Pemasaran di Luar Negeri
6. Produksi dan Pemasaran di Luar Negeri
Hambatan dalam memasuki bisnis international

Melaksanakan bisnis internasional tentu saja akan lebih banyak memiliki hambatan ketimbang di pasar domestik. Negara lain tentu saja akan memiliki berbagai kepentingan yang sering kali menghambat terlaksananya transaksi bisnis internasional. Disamping itu kebiasaan atau budaya negara lain tentu saja akan berbeda dengan negeri sendiri. Oleh karena itu maka terdapat beberapa hambatan dalam bisnis internasional yaitu :
1. Batasan perdagangan dan tarif bea masuk
2. Perbedaan bahasa, social budaya/cultural
3. Kondisi politik dan hokum/perundang-undangan
4. Hambatan operasional
• Tarif bea masuk

Tarif bea masuk adalah pajak yang dikenakan terhadap barang yang diperdagangkan baik barang impor maupun ekspor.
• Perbedaan bahasa , sosial budaya atau kultural

Perbedaan dalam hal bahasa seringkali merupakan hambatan bagi kelancaran bisnis Internasional , hal ini disebabkan karena bahasa adalah merupakan alat komunikasi yang vital baik bahasa lisan maupun bahasa tulis. Tanpa komunikasi yang baik maka hubungan bisnis sukar untuk dapat berlangsung dengan Iancar. Hambatan bahasa ini pada saat ini semakin berkurang berkat adanya bahasa Internasional yaitu bahasa lnggris. Meskipun demikian perbedaan bahasa ini tetap merupakan hambatan yang harus diwaspadai dan dipelajari dengan baik karena suatu ungkapan dalam suatu bahasa tertentu tidak dapat diungkapkan secara begitu saja dengan kata yang sama dengan bahasa yang lain. Bahkan suatu merek dagang atau nama produk pun dapat memiliki arti yang lain dan sangat negatif bagi suatu negara tertentu. Sebagai contoh pabrik mobil Chevrolet yang memberikan nama suatu jenis mobilnya dengan nama " Chevrolet's Nova " , pada hal di negara Spanyol kata " No Va " berarti " tidak dapat berjalan ". Oleh karena itu maka sangat sulit untuk memasarkan produk tersebut di negara Spanyol tersebut.
Perbedaan kondisi sosial budaya merupakan suatu masalah yang harus dicermati pula dalam melakukan bisnis internasional. Misalnya saja pemberian warna terhadap suatu produk ataupun bungkusnya harus hati-hati karena warna tertentu yang di suatu negara memiliki arti tertentu di negara lain dapat bermakna yang bertentangan. Perbedaan budaya ataupun kebiasaan juga perlu diperhatikan. Misalnya orang Jepang memiliki kebiasaan untuk tidak mau mendekati wanita bila membeli di supermarket , sehingga hal ini membawa konsekuensi bahwa barang - barang yang berupa alat-alat kosmetik pria jangan ditempatkan berdekatan dengan kosmetik wanita , sebab tidak akan didekati oleh pembeli pria.
• Hambatan politik , hukum , dan perundang - undangan

Hubungan politik yang kurang baik antara satu negara dengan negara yang lain juga akan mengakibatkan terbatasnya hubungan bisnis dari kedua negara tersebut. Sebagai contoh yang ekstrim Amerika melakukan embargo terhadap komoditi perdagangan dengan negara-negara Komunis.

Ketentuan hukum ataupun perundang-undang yang berlaku di suatu negara kadang juga membatasi berlangsungnya bisnis internasional. Misalnya negara-negara Arab melarang barang-barang mengandung daging maupun minyak babi. Lebih dan itu undang - undang di negaranya sendiri pun juga dapat membatasi berlangsungnya bisnis Internasional , misalnya Indonesia melarang ekspor kulit mentah ataupun setengah jadi , begitu pula rotan mentah dan setengah jadi dan sebagainya.
• Hambatan operasional

Hambatan perdagangan atau bisnis internasional yang lain adalah berupa masalah operasional yakni transportasi atau pengangkutan barang yang diperdagangkan tersebut dari negara yang satu ke negara yang lain. Transportasi ini seringkali sukar untuk dilakukan karena antara kedua negara itu belum memiliki jalur pelayaran kapal laut yang reguler. Hal ini akan dapat mengakibatkan bahwa biaya pengangkutan atau ekspedisi kapal laut untuk jalur tersebut akan menjadi sangat mahal. Mahalnya biaya angkut itu dikarenakan selain keadaan bahwa kapal pengangkutnya hanya melayani satu negara itu saja yang biasanya lalu mahal , maka kembalinya kapal tersebut dari negara tujuan itu akan menjadi kosong. Perjalan kapal kosong di samudera luas akan sangat membahayakan bagi keselamatan kapal itu sendiri.


Perusahaan multinasional

Perusahaan multinasional pada hakikatnya adalah suatu perusahaan yang melaksanakan kegiatan secara internasional atau dengan kata lain melakukan operasinya di beberapa negara. Perusahaan macam ini sering disebut Multinasional Corporations yang biasanya disingkat MNC. Era Globalisasi yang melanda dunia pada saat ini dimana dalam kondisi itu tidak ada satu negara pun di dunia ini yang terbebas dan tak terjangkau oleh pengaruh dari negara lain. Setiap negara setiap saat akan selalu terpengaruh oleh tindakan yang dilakukan oleh negara lain. Hal ini bisa terjadi karena pada saat ini kita berada dalam abad komunikasi , sehingga dengan cara yang sangat cepat dan bahkan dalam waktu yang bersamaan kita dapat mengetahui suatu kejadian yang terjadi di setiap negara di manapun di dunia ini.

Dari keadaan itu maka seolah - olah tidak ada lagi batas-batas antara negara yang satu dengan negara yang lain. Kehidupan sehari - hari menjadi lebih bersifat sama. Dengan kecenderungan yang terjadi pada saat ini bahwa permintaan ataupun kebutuhan masyarakat di mana pun di dunia ini mendekati hal yang sama. Kebutuhan akan barang-barang konsumsi atau untuk kehidupan sehari-hari cenderung tidak berbeda antara negara yang satu dengan negara lain. Kebutuhan akan sabun mandi , sabun cuci , alat - alat tulis , alat - alat kantor , pakaian , juga perabot rumah tangga dan sebagainya tidaklah banyak berbeda antara masyarakat Indonesia dengan Filipina , Jepang , Korea , Arab atupun di Eropa dan Amerika.

Kecenderungan untuk adanya kesamaan inilah yang mendorong perusahaan untuk beroperasi secara Internasional perusahaan yang demikian akan mencoba untuk mencari tempat pabrik guna memproduksikan barang - barang tersebut yang paling murah dan kemudian memasarkannya keseluruh penjuru dunia sehingga akan menjadi lebih ekonomis dan memiliki daya saing yang lebih tinggi. Di samping itu adanya batasan-batasan ekspor - impor antar negara mendorong suatu perusahaan untuk memproduksikan saja barang itu di negeri itu sendiri dan kemudian menjualnya di negeri itu juga meskipun pemiliknya adalah dari luar negeri. Dengan cara itu maka masalah pembatasan ekspor - impor menjadi tidak berlaku lagi baginya. Banyak contoh perusahaan multinasional ini misalnya saja Coca Cola , Colgate , Johnson & Johnson , IBM , General Electric , Mitzubishi Electric , Toyota , Philips dari negeri Belanda , Nestle dari Switzerland , Unilever dari Belanda dan lnggris , Bayer dati Jerman , Basf juga dari Jerman, Ciba dari Switzerland dan sebagainya.

Tanggung jawab sosial suatu bisnis

Pertemuan 13

TANGGUNG JAWAB SOSIAL SUATU BISNIS
1. Benturan dengan kepentingan masyarakat
Proses produksi seringkali menyebabkan benturan kepentingan (masyarakat dengan perusahaan ). Terjadi pada berbagai tingkat perusahaan ( besar, menengah dengan perusahaan ). Benturan ini terjadi kerap kli karena perusahaan menimbulkan polusi ( udara, air, limbah, suara bahkan mental kejiwaan )
Klasifikasi aspek pendorong tanggung jawab social
Dalam menunaikan tanggung jawab social, perusahaan dituntut untuk menghindari etika bisnis. Hal-hal pendorong dilaksanakannya etika bisnis :
 Dorongan dari pihak luar, dari lingkungan masyarakat seringkali menghadapi kendala berupa adanya biaya tambahan yang kadang cukup besar bagi perusahaan dan diperhitungkan biaya tambahan untung-rugi usaha
 Dorongan dari dalam bisnis itu sendiri, sisi humanism pebisnis yang melibatkan rasa,karsa,karya yang ikut mendorong diciptakanya etika bisnis yang baik dan jujur. Penerapan prinsip manejemen terbuka hubungan industrial pancasila, pengendalian mutu terpadu dengan gugus kendali mutunya merupakan contoh penerapan manejemen yang berorientasi hubungan kemanusian.
2. Dorongan tanggung jawab sosial
Klasifikasi masalah social yang mendorong pelaksanaan tanggung jawab social pada sebuah bisnis sebagai berikut :
a. Penerapan manajemen orientasi kemanusian : Kegiatan intern yang muncul bersifat sangat kaku,keras, zakeliyl ( saklek ) , birokratik, dan otoriter. Prosedur administrasi serta jenjang kewenangan yang berbelit-berbelit sering menyebabkan tekanan batin bagi para pebisnis maupun pahak lain yang berhubungan kurang manusiawi pun kerap terjadi antara perusahaan dengan pihak luar ( pelanggan,masyarakat umum )
Manfaat penerapan manajemen orientasi kemanusiaan
Penerapan akan menimbulkan hubungan yang serasi, selaras dan seimbang antara pelaku bisnis dan pihak luar secara rinci, manfaat tersebut adalah :
Peningkatan moral kerja karyawan yang berakibat membaiknya semangat dan produktivitas kerja
 Adanya partisipasi bawahan dan timbulnya rasa ikut memiliki sehingga tercipta kondisi manajemen partisipasif.
 Penurunan absen karyawan yang disebabkan kenyaman kerja sebagai hasil hubungan kerja yang menyenangkan dan baik.
 Peningkatan mutu produksi yang diadakan oleh terbentuknya rasa percaya diri karyawan.
 Kepercayaan konsumen yang meningkatkan dan merupakan dasar bagi perkembangan selanjutnya dari perusahaan.
b. Ekologi dan gerakan pelestarian lingkungan : Ekologi, yang menitikberatkan pada keseimbangan antara manusia dan alam lingkunganya banyak dipengaruhui oleh proses produksi. Sebagai contoh maraknya penebangan hutan sebagai bahan dasar industry perkayuan. Perburuan kulit ular yang diperuntukan industry kerajinan kulit. Penangkapan ikan dengan menggunakan bahan peledak maupun racun yang merusak alam sekitar.
c. Penghematan energi : Pengurasan secara besar-besaran energy yang berasal dari sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui seperti minyak,batubara dan gas telah banyak terjadi. Kesadaran bahwa sumber daya tersebut tidak dapat diperbaharui telah mendorong dilaksanakanya proses efisiensi serta mencari pengganti sumber daya tersebut. Yang dapat disebut dengan sumber energy alternative diantaranya adalah pemanfaatan tenaga surya,nuklir,angin,air serta laut.
d. Partisipasi pembamgunan bangsa : Kesadaran masyarat pebisnis terhadap suksesnya pembangunan sangat diperlukan. Karena denag adanya kesadran tersebut, akan membantu pemerintah menangani masalah pengangguran dengan cara ikut melibatkan penggunaan tenaga kerja yang ada, sebagai bentuk tanggung jawab social pada lingkungan sekitar perusahaan beroprasi.
e. Gerakan kosumerisme : Awal perkembangannya tahun 1960an di Negara barat yang berhasil memberlakukan undang-undang perlindungan konsumen yang meliputi beragam aspek,mulai dari perlindungan atas praktik penjualan paksa samapi pemberian izin lisensi bagi para petugas reparasi alat rumah tangga,
• Memperoleh perhatian and tindakan nyata dari kalangan bisnis terhadap keluhan konsumen atas praktek bisnisnya
• Pelaksanaan strategi advertensi/periklanan yang realistic dan mendidik serta tidak menyesatkan masyarakat.
• Disenggarakan panel-panel diskusi antara wakil konsumen dengan produsen
• Pelayalan purna jual lebih baik
• Berjalannya proses public relation ( PR ) yang lebih menitikberatkan pada kepuasa konsumen dari pada promosi semata.
Etika bisnis
Merupakan penerapan secara langsung tanggung jawab social suatu bisnis yang timbul dari dalam perusahaan itu sendiri. Etika pergaulan dalam melaksakan bisnis disebut etika pergaulan bisnis.
3. Etika Bisnis
a. Hubungan antara bisnis dengan langganan/kosumen
Merupakan pergaulan antara konsumen dengan produsen dan paling banyak ditemui. Berikut beberapa contohnya :
• Kemasan yang berbeda-beda menyulitkan kosumen untuk membandingkan harga terhadap produk
• Kemasan membuat konsumen tidak dapat mengetahui isi didalamnya, sehingga diperluka penjelasan tentang isi serta kandungan yang terdapat dalam produk tersebut.
• Promosi, terutama iklan merupakan gangguan etis tang paling utama.
• Pemberian servis dan garansi sebagai bagian dari layanan purna jurnal.
b. Hubungan dengan karyawan
Bentuk hubungan ini meliputi : penerimaan ( recruitmen ), latihan ( training ), promosi, transfer, demosi maupun pemberhenti ( termination ). Dimana semua bentuk hubungan tersebut harus dijalan secara objektif dan jujur.
c. Hubungan antara bisnis
Pemberian informasi hubungan yang terjadi diantara perusahhan, baik perusahaan kolega,pesaing,penyalur,grosir maupun distributornya.
d. Hubungan dengan investor
Pemberian informasi yang benar terhadap investor maupu calon investor merupakan bentuk hubungan ini. Sehingga dapat menghimdari pengambilan keputusan yang keliru.
e. Hubungan dengan lembaga-lembaga keuangan
Hubungan dengan lembaga keuangan, terutama jawatan pajak pada umumnya merupakan hubungan yang bersifat financial, berkaitan dengan penyusunan laporan keuangan. Pelaksanaan tanggung jawab social merupakan penerapan dan pelaksanaan kepedulian bisnis terhadap lingkungan serta mengikuti etika bisnis. Penerapan etika bisnis adalah maksud dari konsep stakcholder yang berlawan dengan konsep stockholder.
4. Bentuk-bentuk tanggung jawab social suatu bisnis
Penjabaran dari kepedulian social dari suatu bisnis berbentuk pelaksanaan tanggung jawab social bisnis. Sejalan dengan itu dapat dilihat behwa semakin tinggi tingkat kepedulian social suatu bisnis maka semakin mengingkat pula pelaksanaan praktek bisnis etika dalam masyarakat.beberapa bentuk pelaksanaan tanggung jawab social yang dapat kita temui di Indonesia adalah :
a. Pelaksanaan hubungan industrial pancasila ( HIP ) : Kesepakatan Kerja Bersama ( KKB ) merupakan bentuk pelaksanaan yang telah banyak dijalankan pengusahan dengan karyawannya dan dituangkan dalam buku. Dimana diatur kewajiban dan hak masing-masing pihak. Beberapa contoh hak karyawan adalah cuti, tunjangan hari raya,dan pakaian kerja.
b. Analisis mengenai dampak lingkungan ( AMDAL ) : Penangan limbah industry sebagai bagian dari produksi sebagai bentuk partisipasi lingkungan.
c. Penerapan prinsip kesehatan dan keselamatan kerja ( K3 )
Penekanan pada factor keselamatan pekerja dengan mempergunakan alat-alat yang berfungsi menjaga keselamatan, seperti topi pengaman,masker pelindung maupun pakaian khusus lainya.
d. Perkebunan inti rakyat ( PIR ) : System perkebunan yang melibatkan besar milik Negara dan kecil milik masyarakat. Perkebunan besar berfungsi sebagai inti dan motor penggerak perkebunan dimana semua bahan bakunya diambil dari perkebunan kecil di sekitarnya yang berfungsi sebagai plasma.
e. System baoak anak-anak angkat : System ini melibatkan pengusaha besar yang mengangkat penguysaha kecil/menengah mitra kerja yang harus mereka bina terkadang hal ini menyebabkan masalah kepada pengusaha oleh karena itu dibutuhkan kesadaran yinggi dalam pelaksannanya.
*. Tanggung jawab social ( social responsibility )
Etika mempengaruhi prilaku di lingkungan, kerja maupun suatu usaha bisnis untuk menyeimbangkan komitmenya terhadap kelompok dan individu dalam lingkunganya contohnya : bertanggung jawab terhadap investor, untuk memaximalkan profit, karyawan, konsumen dan bisnis lain.

Teknik analisis meramalkan kas perusahaan

Pertemuan 12

TEKNIK ANALISIS MERAMALKAN KAS PERUSAHAAN
1. Keuangan Perusahaan :
Keuangan Perusahaan di bagi menjadi 3 :
• Devestasi : ivestasi adalah pengurangan beberapa jenis aset baik dalam bentuk finansial atau barang, dapat pula disebut penjualan dari bisnis yang dimiliki oleh perusahaan. Ini adalah kebalikan dari investasi pada aset yang baru.
Motif :
Perusahaan memiliki beberapa motif untuk divestasi.
Pertama, sebuah perusahaan akan melakukan divestasi (menjual) bisnis yang bukan merupakan bagian dari bidang operasional utamanya sehingga perusahaan tersebut dapat berfokus pada area bisnis terbaik yang dapat dilakukannya. Sebagai contoh, Eastman Kodak, Ford Motor Company, dan banyak perusahaan lainnya telah menjual beragam bisnis yang tidak berelasi dengan bisnis utamanya.
Motif kedua untuk divestasi adalah untuk memperoleh keuntungan. Divestasi menghasilkan keuntungan yang lebih baik bagi perusahaan karena divestasi merupakan usaha untuk menjual bisnis agar dapat memperoleh uang. Sebagai contoh, CSX Corporation melakukan divestasi untuk berfokus pada bisnis utamanya yaitu pembangunan rel kereta api serta bertujuan untuk memperoleh keuntungan sehingga dapat membayar hutangnya pada saat ini.
Motif ketiga bagi divestasi adalah kadang-kadang dipercayai bahwa nilai perusahaan yang telah melakukan divestasi (menjual bisnis tertentu mereka) lebih tinggi daripada nilai perusahaan sebelum melakukan divestasi. Dengan kata lain, jumlah nilai aset likuidasi pribadi perusahaan melebihi nilai pasar bila dibandingkan dengan perusahaan pada saat sebelum melakukan divestasi. Hal ini memperkuat keinginan perusahaan untuk menjual apa yang seharusnya bernilai berharga daripada terlikuidasi pada saat sebelum divestasi.
Motif keempat untuk divestasi adalah unit bisnis tersebut tidak menguntungkan lagi. Semakin jauhnya unit bisnis yang dijalankan dari core competence perusahaan, maka kemungkinan gagal dalam operasionalnya semakin besar.
Metode Divestasi :
Beberapa perusahaan menggunakan teknologi untuk memfasilitasi proses divestasi beberapa divisi. Mereka mempublikasikan informasi tentang divisi mana saja yang ingin mereka jual pada situs resmi mereka sehingga dapat dilihat oleh perusahaan lain yang sekiranya tertarik untuk membeli divisi tersebut. Sebagai contoh, Alcoa telah mendirikan sebuah online showroom yang menampilkan divisi yang mereka jual. Dengan melakukan komunikasi secara online, Alcoa telah mengurangi biaya yang dibutuhkan untuk membiayai divisi yang bergerak pada hotel, usaha transportasi, dan urusan pertemuan.
• Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu.
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Bahasa Inggris: Rights Issue) atau disingkat HMETD dalam pasar modal Indonesia adalah hak yang diperoleh para pemegang saham yang namanya telah terdaftar dalam daftar pemegang saham suatu perseroan terbatas untuk menerima penawaran terlebih dahulu apabila perusahaan sedang menjalani proses emisi atau pengeluaran saham-saham dari saham portopel atau saham simpanan. Hak tersebut diberikan dalam jangka waktu 14 hari terhitung sejak tanggal penawaran dilakukan dan jumlah yang berhak diambil seimbang dengan jumlah saham yang mereka miliki secara proporsional.
• Kebangkrutan.
Kebangkrutan adalah ketidakmampuan yang dinyatakan secara legal oleh individu atau organisasi untuk membayar kreditur mereka.
Kebangkrutan telah dicatat di Perjanjian Lama dan Timur Jauh.
2. Estimasi Penjualan
**Estimasi Penjualan dan Anggaran Penjualan : Estimasi penjualan
memiliki hubungan yang sangat erat dengan anggaran penjualan . Selain menentukan anggaran penjualan yang terdiri dari anggaran penerimaan dan anggaran pengeluaran / biaya penjualan , perlu juga menentukan anggaran produksi , biaya material , tenaga kerja dan harga pokok penjualan . Akhir dari ini adalah penentuan anggaran laporan laba / rugi .Dengan demikian proses estimasi ini memiliki peran yang sangat strategis bagi manajemen perusahaan .
3. Estimasi Produksi
Biaya produksi atau Harga Pokok Produksi (Cost of Goods Manufactured) merupakan kumpulan dari biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh dan mengolah bahan baku sampai menjadi barang jadi.

Biaya-biaya tersebut terdiri dari:
• Biaya Bahan Baku (disingkat BBB)ü
• Biaya Tenaga Kerja Langsung ( disingkat BTKL)
• Biaya Overhead Pabrik (disingkat BOP)ü
4. Estimasi Pembelian Bahan Langsung
adalah pembelian barang secara langsung, baik berupa langsung maupun sistem online. estimatis ini sangat menguntungkan bagi penjual maupun pembeli. karena penjual bisa memprodukan barang daganganya dengan cara sistem online, dan si pembeli juga dapat lebih menghuntungkan dan menghematkan.
karena pembeli tidak perlu meluangkan waktu yang lama untuk datang dan pergi ke sana. Cukup hanya dengan berada di depab komputer dan memilih barang mana yang akan di belinya. lalu mentransferkan jumlah uang yang sudah tertera, dengan cara seperti itu pihak pembeli maupun pihak penjual dapat memperolehkan keuntungan.
5. Estimasi Pemakaian Bahan langsung
pemakaian bahan langsung adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai bahan baku bahan pembantu dan bahan penunjang produksi
6. Upah langsung
biaya manufaktur yang mudah dilacak keberadaannya dalam produk yang dibuat , misalkan ; 1unit meja belajar menyerap biaya kerja sebesar Rp. 250.000,- per unit . Selain upah langsung dalam proses produksi sering terjadi pembayaran untuk upah tidak langsung ( indirect labor ) , misalkan ; upah pemeliharaan mesin pabrik , penangan material , insinyur dan lainnya . Pos biaya tersebut masuk ke kategori biaya umum pabrik ( factory overhead )
Upah langsung tersebut berupa biaya variabel ( variable costs ) . Saat ini banyak perusahaan membayar para karyawan pabriknya dengan sistem gaji tetap ( fixed salary ) per bulan .
7. Estimasi Beban Fabrikase
adalah estimasi yang menjelaskan tentang beban pabrikasi,
8. Estimasi Harga Pokok Penjualan
HPP adalah biaya yang masuk ke dalam menciptakan produk yang menjual perusahaan, sehingga biaya hanya dimasukkan dalam mengukur adalah mereka yang secara langsung terkait dengan produksi produk. Sebagai contoh, HPP untuk mobil itu akan meliputi biaya material untuk bagian-bagian yang masuk ke dalam membuat mobil bersama dengan biaya tenaga kerja yang digunakan untuk menempatkan mobil bersama. Biaya pengiriman mobil ke dealer dan biaya tenaga kerja yang digunakan untuk menjual mobil akan dikecualikan. Biaya tepat dimasukkan dalam perhitungan HPP akan berbeda dari satu jenis bisnis yang lain.

Biaya barang dikaitkan dengan produk-produk sebuah perusahaan dibebankan sebagai perusahaan yang menjual barang-barang ini. Ada beberapa cara untuk menghitung HPP, tetapi salah satu cara yang lebih mendasar adalah mulai dengan persediaan awal periode dan tambahkan jumlah pembelian selama periode kemudian dikurangi dengan persediaan akhir.Perhitungan ini memberikan jumlah persediaan atau, lebih khusus, biaya persediaan ini, dijual oleh perusahaan selama periode. Karena itu, jika sebuah perusahaan dimulai dengan $ 10 juta di persediaan, membuat $ 2 juta dalam pembelian dan berakhir periode dengan $ 9 juta dalam persediaan, biaya perusahaan barang untuk periode yang akan menjadi $ 3 juta ($ 10.000.000 + $ 2 juta - $ 9 juta).
9. Estimasi Beban Penjualan
Adalah beban sie penjual karena terdapat beberapa faktor yang membuat perusa haan atau sie penjual oeleh pihak-pihak tertentu.misalkan beban pajak, kerusakan barang-barang, apapun yang membuat perusahaan menjadi beban.
10. Estimasi Beban Administrasi
Beban administrasi perusahaan yang fokus dari kepentingan politik pada saat ini. Badan Penelitian Eim estimasi total biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara.
Penyebab utama dari ukuran biaya administrasi di sektor pekerjaan sementara adalah:
• tingginya jumlah pekerja pekerjaan sementara dan tingginya laju perubahan pada pekerja pekerjaan sementara (rata-rata tahunan: 1,3 juta pendaftaran, 1,1 juta penempatan dan 15,6 juta pembayaran remunerasi);
• perubahan undang-undang banyak dan perubahan kecil yang menghadapi sektor pekerjaan sementara;
• penerapan sistem pembayaran remunerasi mingguan (bukan bulanan atau per 4 minggu), yang melekat pada penggunaan pekerja flex.


11. Estimasi Laba / Rugi
adalah laporan keuangan suatu perusahan yang menunjukan keuntungan atau kerugian. di mana semua laporan keuangan di tunjukan pada estimasi ini, karena dengan estimasi ini perusahaan ini bisa mengetahui apakah perusahaan ini mendapatkan keuntungan atau laba ataupun memperoleh kerugian.
12. Estimasi kas
adalah laporan keuangan yang menunjukan berapa uang yang di punyai oleh perusahaan itu, karena dengan adanya kas perusahaan dapat mengetahui berapa jumlah uang atau kas yang ada.apakah perusahan tersebut memperoleh keuntungan atau kenaikan kas atau bahkan memeproleh penurunan kas.

Akuntansi dan Laporan Keuangan

AKUNTANSI DAN LAPORAN KEUANGAN

1. DEFINISI AKUNTANSI

http://organisasi.org/pengertian_dan_penjelasan_dasar_akuntansi_definisi_arti_fungsi_dan_kegunaan_belajar_ilmu_akutansi_accounting

Akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas, mengolah dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan sehingga dapat digunakan oleh orang yang menggunakannya dengan mudah dimengerti untuk pengambilan suatu keputusan serta tujuan lainnya.

Akuntansi berasal dari kata asing accounting yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis

2. FUNGSI AKUNTANSI

www.fe.unpad.ac.id/elearning_fe/dosen/.../Fungsi%20Akuntansi.ppt - Mirip

Fungsi dasar Akuntansi :

n Menciptakan sistem akuntansi

n Membuat prosedur untuk mencatat, menggolongkan dan memeasukan secara singkat transaksi-transaksi perusahaan

n Memberikan laporan/keterangan pada manajemen untuk penyusunan anggaran dan pengendalian aktiva dan pengambilan keputusan

Fungsi Akuntansi :

n Menyiapkan metode dan standar untuk mengukur ongkos yang telah dikeluarkan

n Melaporkan data akuntansi

n Menafsirkan data akuntansi

http://organisasi.org/pengertian_dan_penjelasan_dasar_akuntansi_definisi_arti_fungsi_dan_kegunaan_belajar_ilmu_akutansi_accounting

Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.

3. PIHAK – PIHAK YANG BERKEPENTINGAN

http://myaccblog.blogspot.com/2010/07/pihak-pihak-yang-berkepentingan-dengan.html

a. Para pemilik dan calon pemilik perusahaan : Para pemilik dan calon pemilik perusahaan berkepentingan untuk mengetahui perkembangan dan kondisi keuangan perusahaan. Kalau kalian jadi pemilik usaha pasti kalian mau tau dong perkembangan usaha kalian.....

b. Para pengelola perusahaan : Para pengelola perusahaan ini adalah para manajer, jajaran direksi. Bagi pengelola perusahaan akuntansi digunakan untuk berbagai tujuan. Diantaranya informasi bagi manajemen sebagai bahan analisa dan interpretasi dalam melakukan evaluasi atas kegiatan dan pencapaian hasil yang direncanakan perusahaan.

c. Para pegawai/karyawan perusahaan : Untuk apa ya para pegawai membutuhkan laporan akuntansi? Para pegawai/karyawan perusahaan sebenarnya sangat berkepentingan untuk mendapatkan informasi keuangan perusahaan. Hal ini dihubungkan dengan hak-hak pegawai dalam bidang penggajian, gratifikasi ataupun bonus (jasa produksi) serta perangsang sosial lainnya dari perusahaan untuk tujuan kesejahteraan perusahaan yang pada akhirnya akan meningkatkan pengabdian pegawai pada perusahaan. Wah, berarti sebagai pegawai kita juga perlu tahu nih laporan keuangannya perusahaan biar kita ga dibodoh-bodohin sama pemiliknya.... :)

d. Para investor : Kalau kita mau invest dana tentunya kita bakalan nyari perusahaan yang kondisinya bonafid dong, iya kan? Nah, para investor luar yang bermaksud menginvestasikan modalnya ke dalam suatu perusahaan, untuk keamanan pelaksanaan investasinya harus terlebih dahulu mengetahui kemampuan perusahaan yang bersangkutan agar jangan sampai dananya terbuang sia-sia. Bukannya untung, malah buntung... :(

e. Para kreditor : Para kreditor seperti bank pemberi kredit sangat memerlukan laporan keuangan perusahaan yang akan diberikan kredit untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam memberikan keputusan penetapan pemberian kredit. Sama seperti investor, para kreditor juga cuma mau memberikan dananya pada perusahaan yang bonafid.

f. Pemerintah : Pemerintah sangat berkepentingan dalam menilai maju mundurnya perusahaan yang ada di negaranya, misalnya saja untuk menentukan kebijaksanaan sumber penerimaan negara dari sektor pajak atau menentukan kebijaksanaan lain yang berkaitan dengan pemberian fasilitas tertentu dari pemerintah.

g. Rekanan perusahaan : Yang dimaksud dengan rekanan perusahaan di sini ialah perusahaan-perusahaan lain yang diajak kerja sama dalam suatu kegiatan atau proyek-proyek pekerjaan tertentu yang sifatnya bekerja sama untuk saling mendukung dalam penyelesaian kegiatan yang digarap bersama.

4. PRINSIP AKUNTANSI

http://images.mobiludara.multiply.multiplycontent.com/attachment/0/SjB3WAoKCsAAAF-zt701/BAB%202%20KONSEP%20DASAR.pdf?nmid=254082055

Konsep dasar yang mendasari penyusunan prinsip akuntansi adalah sebagai berikut :

Ø Prinsip Biaya Historis (Historical Cost Principle) Prinsip ini menghendaki digunakannya harga perolehan dalam mencatat aktiva,utang, modal dan biaya.

Ø Prinsip Pengakuan Pendapatan (Revenue Recognition Principle)

Prinsip ini menyangkut cara penentuan pendapatan berkala, yang dapat memenuhi kebutuhan untuk penyusunan laporan keuangan yang tepat pada waktunya.

Ø Prinsip Mempertemukan (Matching Principle)

Untuk menyusun laporan keuangan periodik pendapatan yang diperoleh atau terjadi dalam periode akuntansi tertentu harus dipertemukan secara layak dengan biaya-biaya yang terjadi dalam periode akuntansi yang sama.

Ø Prinsip Konsistensi (Consistency Principle)

Agar laporan keuangan dapat dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, maka metode dan prosedur-prosedur yang digunakan dalam proses akuntansi harus diterapkan secara konsistendari tahun ke tahun.

Ø Prinsip pengungkapan penuh (Full Disclosure Principle)

Yang dimaksud dengan prinsip ini adalah menyajikan informasi yang lengkap dalam laporan keuangan.

5. PENGERTIAN LAPORAN KEUANGAN

http://dahlanforum.wordpress.com/2008/04/21/pengertian-laporan-keuangan/

Laporan keuangan merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan, yang merupakan suatu ringkasan dari transaksi-transaksi keuangan yang terjadi selama tahun buku yang bersangkutan.

Pengertian laporan keuangan menurut Standar Akuntansi Keuangan:

“Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara seperti misal, sebagai laporan arus kas, atau laporan arus dana), catatan juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misal informasi keuangan segmen industri dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga”

Dari pengertian diatas laporan keuangan dibuat sebagai bagian dari proses pelaporan keuangan yang lengkap, dengan tujuan untuk mempertanggungjawabkan tugas-tugas yang dibebankan kepada manajemen.

Penyusunan laporan keuangan disiapkan mulai dari berbagai sumber data, terdiri dari faktur-faktur, bon-bon, nota kredit, salinan faktur penjualan, laporan bank dan sebagainya. Data yang asli bukan saja digunakan untuk mengisi buku perkiraan, tetapi dapat juga dipakai untuk membuktikan keabsahan transaksi.

6. ISI LAPORAN KEUANGAN

7. BENTUK NERACA

http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/12/bentuk-neraca/

Neraca dapat disusun dalam dua bentuk: yaitu bentuk skontro dan bentuk staffel. Bentuk skontro, artinya menyusun harta pada sisi kiri dan utang pada sisi kanan atau sebelahmenyebelah. Sedangkan bentuk staffel sering disebut dengan bentuk laporan, yaitu menempatkan harta pada bagian atas neraca dan utang dengan modal di bagian bawahnya. Coba Anda bedakan kedua bentuk neraca berikut.

Setelah Anda mengenal kedua bentuk ini, jelaskan perbedaan neraca bentuk staffel dengan bentuk skontro sebelum melanjutkan ke materi berikutnya.

Perbedaan neraca bentuk staffel dengan skontro adalah bentuk staffel disusun secara vertikal. Harta pada bagian atas dan utang dengan modal pada bagian bawah. Sedangkan bentuk skontro, harta (aktiva) pada sisi kiri, utang dan modal pada sisi kanan.

8. LAPORAN LABA / RUGI

http://id.wikipedia.org/wiki/Laporan_laba_rugi

Laporan laba rugi (Inggris:Income Statement atau Profit and Loss Statement) adalah bagian dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu periode akuntansiyang menjabarkan unsur-unsur pendapatan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau rugi) bersih.

Unsur-unsur laporan laporan laba rugi biasanya terdiri dari:

v Pendapatan dari penjualan : Dikurangi Beban pokok penjualan

v Laba/rugi kotor : Dikurangi Beban usaha

v Laba/rugi usaha : Ditambah atau dikurangi Penghaslan/beban lain

v Laba/rugi sebelum pajak : Dikurangi Beban pajak

v Laba/rugi bersih

Contoh Laporan

- LAPORAN LABA RUGI -

per 31 Desember 2008

Pendapatan dari penjualan Rp. 99.980.000

Harga Pokok Penjualan Rp. 25.000.000

------------------ (-)

Laba Kotor 74.990.000

Biaya Operasional:

- Biaya Pemasaran Rp. 5.000.000

- Biaya Administrasi & Umum Rp. 1.250.000

-------------- (+)

6.250.000

------------- (-)

Laba Usaha Rp. 68.740.000

Pendapatan Lain-lain Rp. 125.000

--------------- (+)

Laba sebelum Bunga dan Pajak Rp. 68.865.000

Bunga Rp. 199.000

-------------- (+)

Laba sebelum Pajak Rp. 69.064.000

Pajak Rp. 1.275.000

-------------- (-)

Laba Bersih Rp. 67.789.000

==========

9. BENTUK LAPORAN LABA / RUGI

http://www.scribd.com/doc/28134116/1-Laporan-Laba-Rugi

**Single Step

Dalam bentuk single step semua jenis pendapatan (pendapatan usaha, dan pendapatan luar usaha danpendapatan lain-lain) disusun dan dijumlahkan dalam satu kelompok. Kemudian disisihkan denganjumlah semua jenis beban. Selisih jumlah pendapatan dengan jumlah beban merupakan saldo (sisa)laba atau saldo (sisa) rugi. Bentuk ini banyak digunakan dalam perusahaan jasa.

**Multi Step

Penyusunan laporan laba-rugi dalam bentuk ini disusun secara bertahap mulai dari kelompokpendapatan dan beban usaha, pendapatan luar usaha dan beban luar usaha. Sampai dengan kelompokpendapatan lain-lain dan beban lain-lain. Bentuk multi step ini banyak digunakan di perusahaandagang atau perusahaan industri.

10. TUJUAN LAPORAN KEUANGAN

Tujuan akuntansi keuangan dan laporan keuangan ada dua yaitu : tujuan umum dan tujuan kualitatif.

Tujuan Umum :

· Untuk memberikan informasi keuangan yang dapat dipercaya mengenai sumber sumber ekonomi dan kewajiban serta modal suatu perusahaan.

· Untuk memberikan informasi yang dapat dipercaya mengenai perubahan dalam sumber-sumber ekonomi netto (sumber dikurangi kewajiban) suatu perusahaan yang timbul dari aktivitas usaha dalam rangka memperoleh laba.

· Untuk memberikan informasi keuangan yang membantu para pemakai laporan Di dalam mengestimasikan potensi perusahaan dalam menghasilkan laba.

· Untuk memberikan informasi penting lainnya mengenai perubahan dalam sumbersumbe ekonomi dan kewajiban seperti informasi mengenai aktivitas pembelanjaan dan penanaman.

· Untuk mengungkapkan sejauh mungkin informasi lain yang berhubungan dengan laporan keuangan yang relevan untuk kebutuhan pemakai laporan, seperti informasi mengenai kebijaksanaan akuntansi yang dianut perusahaan.

Tujuan Kualitatif :

· Relevan : Relevansi suatu informasi harus dihubungkan dengan maksud penggunaannya.

· Dapat dimengerti : Informasi harus dapat dimengerti oleh pemakainya, dan dinyatakan dalam bentuk dan istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian para pemakai.

· Daya Uji : Informasi harus dapat diuji kebenarannya oleh para pengukur yang independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama

· Netral : Informasi harus diarahkan pada kebutuhan umum pemakai dan tidak bergantung pada kebutuhan dan keinginan pihak-pihak tertentu.

· Tepat waktu : Informasi harus disampaikan sesegera mungkin untuk dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan

· Daya banding : Informasi dalam laporan keuangan akan lebih berguna bila dapat dibandingkan dengan laporan keuangan periode sebelumnya.

· Lengkap : Informasi akuntansi yang lengkap meliputi semua data akuntansi keuangan yang dapat memenuhi secukupnya enam tujuan kualitatif di atas.

http://blog.re.or.id/tujuan-laporan-keuangan.htm

Menurut PSAK (2004) tujuan laporan keuangan utk tujuan umum adl menyediakan informasi yg menyangkut posisi keuangan suatu perusahaan yg bermanfaat bagi sejumlah besar pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi serta menunjukkan kinerja yg telah dilakukan manajemen (stewardship) atau pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sumber-sumber daya yg dipercayakan kepadanya.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut suatu laporan keuangan menyajikan informasi mengenai perusahaan meliputi:

1. Aktiva

2. Kewajiban

3. Ekuitas

4. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan

5. Arus kas

Informasi tersebut di atas beserta informasi lain yg terdapat dalam catatan laporan keuangan membantu pengguna laporan dalam memprediksi arus kas masa depan khusus dalam hal waktu dan kepastian diperoleh kas dan setara kas.

Diposkan oleh RR.azkiya di 02.44
Kirimkan Ini lewat Email BlogThis! Berbagi ke Twitter Berbagi ke Facebook Berbagi ke Google Buzz
0 komentar:

Poskan Komentar

Manajemen Sumber Daya Manusia

Pertemuan 10
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA
1. Sumber Daya Manusia : Manusia dibedakan dari sumber daya alam hayati lainnya karena manusia memiliki kebudayaan, akal, dan budi yang tidak dimiliki oleh tumbuhan maupun hewan. Meskipun paling tinggi derajatnya, namun dalam ekosistem, manusia juga berinteraksi dengan lingkungannya, mempengaruhi dan dipengaruhi lingkungannya sehingga termasuk dalam salah satu faktor saling ketergantungan. Berbeda dengan sumber daya hayati lainnya, penggunaan sumber daya manusia dibagi dua, yaitu sebagai berikut :
I. Manusia sebagai sumber daya fisik :Dengan energi yang tersimpan dalam ototnya manusia dapat bekerja dalam berbagai bidang, antara lain: bidang perindustrian, transportasi, perkebunan, perikanan, perhutanan, dan peternakan
II. Manusia sebagai sumber daya mental : Kemampuan berpikir manusia merupakan suatu sumber daya alam yang sangat penting, karena berfikir merupakan landasan utama bagi kebudayaan. Manusia sebagai makhluk hidup berbudaya, mampu mengolah sumber daya alam untuk kepentingan hidupnya dan mampu mengubah keadaan sumber daya alam berkat kemajuan ilmu dan teknologinya. Dengan akal dan budinya, manusia menggunakan sumber daya alam dengan penuh kebijaksanaan. Oleh karena itu, manusia tidak dilihat hanya sebagai sumber energi, tapi yang terutama ialah sebagai sumber daya cipta (sumber daya mental) yang sangat penting bagi perkembangan kebudayaan manusia.

2. Perkembangan Sumber Daya Manusia
Pendidikan dan Ketenagakerjaan
Dimensi sumber daya manusia meliputi jumlah, komposisi, karakteristik(kualitas), dan persebaran penduduk (Effendi, 1991). Dimensi tersebut saling terkait satu dengan yang lainnya. Selain keterkaitan antara kuantitas dan kualitas yang telah disinggung sebelumnya, komposisi dan persebaran juga sangat penting. Bila rasio ketergantungan tinggi, artinya banyak penduduk usia tidak produktif, pengembangan sumber daya manusia juga akan mengalami banyak kesulitan. Demikian pula bila sumber daya manusia yang berkualitas terkonsentrasi di wilayah tertentu. Ada beberapa pendekatan untuk mengembangkan sumber daya manusia . Satu diantaranya adalah pendekatan mutu modal manusia (human capital). Dalam pendekatan human capital, manusia menempati peranan yang amat penting selain modal (uang), sumber alam, dan teknologi dalam proses produksi. Untuk mengembangkan sumber daya manusia, perlu juga diingat bahwa ada beberapa hambatan yang tentu akan dihadapi. Secara garis besar hambatan itu ada dua, hambatan dari dalam dan hambatan dari luar. Akan tetapi menurut perhitungan World Bank, untuk negara berkembang seperti Indonesia, hambat dari dalam lebih besar pengaruhnya. Karena alasan ini pula, maka dalam pembicaraan selanjutnya juga akan banyak dibicarakan tentang .kondisi kita sendiri. Dua hal kiranya bisa menggambarkan keadaan sumber daya manusia Indonesia saat ini disamping hal-hal lain, yaitu pendidikan dan ketenagakerjaan. Pada tahun 1971 hingga 1990, kenaikan proporsi penduduk yang berpendidikan cukup baik. Namun kita sadar bahwa angka yang telah dicapai tersebut belum memuaskan. Disamping masih ada sebagian yang belum mengenyam pendidikan formal, kebanyakan usianya lanjut, proporsi yang pendidikannya rendah cukup besar (Sunarto, 1992). Oleh karena itu bisa dimengerti bila pemerintah dalam waktu dekat ini akan mengenakan wajib sekolah hingga 9 tahun masa belajar (setingkat SLTP). Kenaikan jumlah yang berpendidikan formal ini disertai juga dengan kecenderungan naiknya tingkat pendidikan angkatan kerja. Sekali lagi, kita tidak boleh cepat puas dengan keadaan ini. Disamping perbedaan tempat (desa-kota) dan jenis kelamin yang masih menjadi masalah, angkatan kerja yang tingkat pendidikannya rendah masih menonjol. Kita barangkali sepakat, bahwa dimasa mendatang dibutuhkan lebih banyak lagi tenaga kerja dengan tingkat pendidikan yang lebih tinggi. Belum lengkap rasanya hanya melihat data-data seperti yang telah disajikan diatas. Bagaimana pemanfaatan tenaga kerja kita? Dari tahun ke tahun, tingkat pengangguran di Indonesia menunjukkan angka resmi yang kecil. Hal ini dikarenakan oleh definisi pengangguran yang terlalu .lunak.. Oleh karena itu, para ahli ketenagakerjaan umumnya lebih tertarik melihat proporsi tenaga kerja yang kurang termanfaatkan (underutilization). Tenaga kerja kurang termanfaatkan ini secara operasional didefinisikan sebagai jumlah pengangguran ditambah setengah pengangguran. Dengan melihat proporsi tenaga kerja yang kurang termanfaatkan, maka akan diketahui bahwa produktivitas tenaga kerja masih memprihatinkan. Banyak faktor yang mempengaruhi hal tersebut. Terbatasnya lapangan kerja adalah salah satu faktor yang sering dijadikan alasan munculnya keadaan seperti itu. Meskipun kenyataan ini harus diakui, ada baiknya tidak semata-mata menyalahkan kurangnya kesempatan kerja ini. Sebab pada kenyataannya sering dijumpai keluhan masih kurangnya tenaga kerja yang dibutuhkan, terutama tenaga kerja dengan kualifikasi yang berketerampilan tinggi. Keluhan seperti ini kemudian merembet pada terbatasnya tenaga kerja yang siap pakai.
Oleh karena itu tidak mengherankan bila kemudian muncul dan meningkat pengangguran terdidik. Keadaan semacam ini juga bisa mengakibatkan munculnya mismatch (ketidaksesuain antara keahlian dengan pekerjaan). Kendati data-data tentang mismatch ini masih sulit sekali diperoleh, namun, diperkirakan hal ini akan mempengaruhi pula produktivitas tenaga kerja . selain juga menyebabkan pemborosan biaya. Disamping dua masalah yang dikemukakan tadi, tentunya masih ada beberapa masalah lain yang terkait. Masalah-masalah ini banyak terkait dengan kualitas manusia yang antara lain meliputi etos kerja, disiplin, daya saing, dan sebagainya. Sebagai contoh, penelitian Ancok dan Faturochman (1989) menemukan bahwa kualitas kekaryaan . merupakan pengembangan dari etos kerja . pada sebagian masyarakat kita masih peru ditingkatkan.
Perubahan Mendasar
Secara garis besar, masalah pokok yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia . yang dihadapi oleh negara kita menjelang tinggal landas (PJPT II) . adalah mengembangkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia dalam menghadapi dinamika perkembangan dunia yang cepat. Ini berarti tingkat pendidikan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia harus terus dikejar, serta menciptakan kesempatan kerja yang mencakup pemanfaatan sumber daya manusia secara maksimal . sumber daya manusia yang memiliki tingkat produktivitas tinggi. Dalam PJPT II diperkirakan akan terjadi perubahan yang besar dan mendasar, karena perubahan kondisi sosio-ekonomik dunia. Perubahan yang mendasar ini mancakup jumlah modal manusia (human capital) dan ketenagakerjaan yang disebabkan oleh perubahan sosial-ekonomi dunia yang cepat. Perubahan yang cepat di bidang ekonomi akan mengakibatkan pergeseran dari pekerjaan sektor pertanian ke sektor jasa dan industri, yang pada gilirannya
akan mempengaruhi struktur ketenagakerjaan. Pada awal Pelita VI nanti diperkirakan pencari kerja Indonesia sekitar 12 juta orang. Apabila pertumbuhan ekonomi mencapai 5 persen, maka cukup banyak tenaga kerja yang terserap. Apalagi bila pertumbuhannya lebih besar. Apabila pertumbuhan ekonomi dibawah 5 persen, tentu keadaannya akan lain.
Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, strategi praktis pengembangan sumber daya manusia adalah tidak semata-mata bertumpu pada permasalahan yang diperikirakan akan terjadi di masa yang akan datang, namun juga harus melihat permasalahan yang belum dapat diatasi sampai saat ini. Sebab, permasalahan yang akan datang mungkin juga merupakan akibat atau akumulasi masalah yang lalu. Pertanyaan besar yang akan timbul sekarang adalah sumber daya manusia yang mana dan bagaimana yang diperlukan, guna
menjawab tantangan permasalahan diatas?
Pemecahan
Untuk menghadapi tantangan perubahan yang besar tersebut tidak ada cara lain bagi bangsa Indonesia untuk bersaing dengan negara-negara lain dalam penguasaan informasi, teknologi, dan pasar internasional. Cara yang sederhana akan tetapi sukar dan butuh waktu untuk dilakukan adalah mengubah secara mendasar sumber daya manusia Indonesia dengan mengubah potensi yang rendah menjadi sumber daya manusia yang berkualitas tinggi. Menjelang era tinggal landas, negara diambang industrialisasi, ada kriteria tertentu yang berkaitan dengan tingkat pendidikan. Mengutip pendapat Noeng
Muhadjir (Tempo, 25: 1992), masyarakatnya harus 100 persen tamat SD, 65 persen tamat SLTA, dan 35 persen berijazah perguruan tinggi, dan dari 35 persen itu sebagian besar di bidang keahlian sains dan teknologi. Untuk mencapai tingkat seperti itu tentu saja kerja keras yang diperlukan. Sebab, sumber daya yang berkualitas tersebut harus mencakup sumber daya manusia yang mampu menyerap informasi dan teknologi maju, serta memiliki etos kerja dan mental bersaing yang sehat. Langkah kemudian adalah menciptakan kesempatan kerja yang sesuai dengan kualitas tersebut. Pendekatan pemecahan masalah pengembangan sumber daya manusia (Hasibuan, 1991) barangkali bisa menjadi salah satu model yang bisa diadopsi. Ada dua alasan mengapa pendekatan pemecahan masalah dalam pengembangan sumber daya manusia diperlukan. Pertama karena kurangnya konsepsi tentang pengembangan sumber daya manusia; dan kedua adalah meningkatnya kebutuhan penyelesaian masalah baik kini maupun masa datang.
Dalam model ini, syarat mutlak yang diperlukan adalah memandang manusia
secara utuh. Manusia adalah pelaku, pelaksana, dan penikmat pembangunan, dengan
menyertakan suasana kebebasan dan keterbukaan sehingga merangsang tumbuhnya entrepreunership. Dengan demikian, para pelaku pembangunan dituntut pertama kali untuk menguasai permasalahan dan kreativitas untuk mencari berbagai alternatif pemecahan. Cara yang diperlukan untuk cara itu adalah penguasaan informasi dan kemampuan memilih informasi tersebut. Disamping tentu saja, meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan zaman yang diperoleh dengan salah satu cara, yakni meningkatkan tingkat pendidikan. Penguasaan informasi merupakan aset penting dalam rangka mencari atau mengembangkan alternatif yang sudah dipilih. Atas dasar itu maka dapat dikembangkan sasaran yang hendak dicapai.
3. Pemanfaatan Sumber Tenaga Kerja dan Kompensasi
Program kompensasi karyawan dirancang :
• Menarik karyawan yg cakap ke dalam organisasi
• Memotivasi karyawan mencapai prestasi unggul
• Mencapai masa dinas yg panjang
Sesuai fungsinya, didalam perusahaan ada
dua macam tenaga kerja :
• Tenaga Eksekutif, mengambil keputusan dan melaksanakan fungsi organik manajemen
• Tenaga Operatif , tenaga terampil, menguasai pekerjaan, sehingga tugas dapat dilaksanakan dengan baik. Ada tiga tenaga terampil ;
**tenaga terampil (skilled labor)
**tenaga setengah terampil (semi skilled labor)
**tenaga tidak terampil (unskilled labor)
4. Hubungan Perburuhan
Hubungan Perburuhan dalam Pancasila adalah hubungan antara unsur – unsur dalam produksi yaitu buruh, pengusaha dan pemerintah, yang didasarkan pada nilai – nilai yang terkandung dalam Pancasila. Dengan demikian, inti dari pola hubungan perburuhan Pancasila adalah bahwa setiap perselisihan perburuhan yang terjadi harus diupayakan diselesaikan melalui musyawarah untuk mufakat.
untuk mencapai mufakat ada tiga asas yang digunakan, yaitu :
1. Asas Partner in Production : buruh dan pengusaha mempunyai kepentingan yang sama untuk meningkatkan kesejahteraan
2. Asas Partner in Profit : Hasil yang dicapai perusahaan itu seharusnya bukan untuk dinikmati oleh pengusaha saja, tetapi harus dinikmati oleh buruh
3. Asas Partner in Responsibility : Buruh dan pengusaha memiliki tanggung jawab untuk bersama – sama meningkatakan hasil produksi.
Untuk megoperasikan hubungan perburuhan tersebut dibuatlah berbagai sarana, agar para buruh dan pengusaha mudah untuk megoperasiakn hubungan perburuhan tersebut. Lembaga tersebut adalah :
1. Lembaga Bipartite / Tripartite : Penyelesaian perselisihan melalui Lembaga Bipartite berarti penyelesaian yang dilaksanakan melalui dua pihak,yaitu Buruh dan Pengusaha (secara intern)
2. Kesepakatan Kerja Bersama (Perjanjian Perburuhan) : Disini para buruh dan pengusaha berusaha mengetahui hak dan kewajiban masing-masing agar mencegah perselesihan dalam mufakat
3. Peradilan Perburuhan : Mempunyai peraturan-peraturan yang harus ditaati sehingga kepastian hokum dapat tercipta dan dapat mengurangi terjadinya perselisiahan dan tindakan mogok
4. Peraturan Perundang – undangan Perburuhan : Melalui peradilan perburuhan, setiap perselisihan yang timbul dapat diselesaikan secara damai
5. Pendidikan Perburuhan : Melalui pendidikan perburuhan, baik pekerja maupun pengusaha sadar akan hak dan kewajibannya, sehingga dengan demikian dapat ditekan sedemikian rupa terhadap terjadinya perselisihan perburuhan
6. Masalah khusus yang harus diperhatikan yaitu masalah upah dan masalah pemogokan : Melalui penanganan / pengaturan masalah pengupahan secara memadai, akan mengurangi timbulnya perselisihan peruruhan yang berkaitan dengan masalah upah
5. Mengapa para pekerja mendirikan serikat pekerja ?
Sebuah serikat buruh atau serikat pekerja adalah sebuah organisasi pekerja yang bersatu untuk mencapai tujuan bersama seperti yang lebih baik kondisi kerja. Serikat buruh, melalui kepemimpinannya, tawar-menawar dengan majikan atas nama anggota serikat (pangkat dan file anggota) dan melakukan negosiasi kontrak kerja ( perjanjian kerja bersama ). Ini mungkin termasuk negosiasi upah , syarat kerja, prosedur pengaduan, aturan yang mengatur perekrutan, pemecatan dan promosi pekerja, manfaat, keselamatan kerja dan kebijakan. Perjanjian dinegosiasikan oleh para pemimpin serikat mengikat anggota peringkat dan file dan majikan dan dalam beberapa kasus pada pekerja non-anggota lainnya.
6. Perserikatan Saat Ini
Ada banyak serikat pekerja dalam berbagai bidang yang berbeda. Serikat pekerja tersebut dan digunakan untuk memungkinkan perlakuan yang sama pekerja.Pengusaha selalu ingin memaksimalkan keuntungan mereka dan mereka mencoba untuk memberikan sedikit untuk mendapatkan yang paling dalam kembali. Untuk alasan seperti inilah mengapa serikat terbentuk. Umumnya bos serikat ditunjuk atau disewa untuk melindungi hak-hak dan hak-hak karyawan.Bos serikat umumnya sangat mewakili demografi pekerja. Pemimpin karyawan perlu tahu apa yang mereka inginkan dan apa yang adil bagi mereka dan ini adalah mengapa ia cenderung merupakan salah satu jenis tenaga kerja, seperti serikat guru.

Selain itu, serikat pekerja dapat menuntut pembebasan setiap karyawan yang tidak dapat membayar iuran yang diperlukan dan biaya, kecuali undang-undang hak-untuk-kerja. Jadi banyak untuk serikat pekerja pada umumnya dengan tatapan untuk tujuan universal. Tak seorang pun membayangkan posisi mereka akan terus hari ini ca didirikan pada keragaman dan kebebasan untuk memilih. Union pejabat perlu mengetahui dan mendapat informasi tentang banyak ekonomi dan sosial faktor yang akan dibawa untuk berdiri pada karyawan yang mencolok sebelum mereka membuat suatu kesimpulan dan. Big perusahaan kecil sama mulai terlihat lebih pada serikat pekerja secara keseluruhan dan bukan individu-individu yang membentuk serikat.
7. Hukum hukum Yang Mengatur Hubungan antar Tenaga Kerja dengan Manajer
Jadi sesungguhnya hukum adalah salah satu norma dalam masyarakat, seperti juga norma agama, kesusilaan dan norma kesopanan. Hanya saja, hukum adalah norma yang lebih tegas daripada norma yang lainnya. Mengapa? Karena hukum mempunyai alat pemaksa yaitu hukuman atau sanksi yang dapat dikenakan dan terasa oleh pelanggar-pelanggarnya. Hukuman-hukuman ini diterapkan oleh lembaga-lembaga penegak hukum seperti pengadilan, kepolisian, dan lain sebagainya. Nah, sekarang tergambarlah sudah, bahwa apabila kita menyebutkan 'hukum', maka hal itu bukan saja berarti sekumpulan kitab-kitab (buku-buku) yang tebal-tebal, tetapi ada juga lembaga-lembaga ataupun orang-orang. Jadi hukum di sini juga berarti:
• Buku-buku yang berisi pasal-pasal mengenai larangan-larangan dan perintah-perintah;
• Lembaga-lembaga penegakkan dan pembentuk hukum, misalnya: DPR Pemerintah, pengadilan, kepolisian, lembaga-lembaga pemasyarakatan, dan lain-lain;
• Manusia penegak hukum, misalnya: masyarakat, hakim, jaksa, penuntut umum, pengacara, dan lain-lain.

Manajemen keuangan perusahaan

Pertemuan 9
MANAJEMEN KEUANGAN PERUSAHAAN
1. Peran dan tanggung jawab manajer keuangan
• Pengangaran Modal
Dalam sebuah perusahaan sering kali para manajer dihadapkan dengan keputusan keputusan untuk investasi jangka panjang . Keputusan keputusan seperti apakah perusahaan harus mengganti peralatan yang sudah habis masa pakainya ? atau harus meningkatkan output dri produk berjalan ?.Keputusan keputusan itu disebut dengan keputusan penganggaran modal ( capital budgeting ) .
Keputusan keputusan penganggaran modal dihadapi oleh para manajer dalam semua jenis organisasi , termasuk organisasi – organisasi keagamaan,pelayanan kesehatan , dan instansi pemerintah . Terdapat banyak model model keputusan yang berbeda – beda yang digunakan bagi penganggaran modal . Dalam bab ini kita sebagian besar akan membahas fungsi pemecahan maslah dari para akuntan , selain itu akan dibandingkan pula kegunaan dan batasan – batasan berbagai model penganggaran modal dengan titik berat utama pada analisa biaya relavan .
Pengangaran modal atau capital budgeting timbul untuk menguraikan perencanaan jangka panjang untuk melakukan dan membiayai pengeluaran – pengeluaran proyek – proyek atau program – program yang mempengaruhi hasil – hasil keuangan lebih dari satu tahun .
Masalah – masalah penganggaran modal mempengaruhi hampir semua organisasi . Misalnya , keputusan keputusan mengenai lokasi rumah sakit , ukuran , serta peralatannya biasanya sangat menentukan karena besarnya segi keuangan yang dipertaruhkan dan tidak jelasnya perkembangan dimasa yang akan datang , terutama di bidang teknologi . Karena banyaknya faktor yang tidak dapat diketahui jumlahnya , organisasi yang dikelola dengan baik cenderung akan mengumpulkan dan mengukur faktor – faktor yang dapat diketahui sebanyak mungkin sebelum mengambil keputusan . Selain itu karena perusahaan atau organisasi memiliki sumber – sumber terbatas , mereka harus mengadakan pilihan diantara berbagai investasi . Jadi harus dibentuk suatu dasar bagi perbandingan .
Ada dua aspek kunci dari pembuatan anggaran modal , keputusan mengenai investasi dan keputusan mengenai pembiayaan .
Keputusan investasi memusatkan pada apakah akan membeli suatu aktiva , suatu proyek sebuah perusahaan , suatu jenis produk ( product line ) dan sebagainya .
Keputusan pembiayaan atau pembelanjaan ( financing decisions ) memusatkan pada apakah akan menghimpun dana yang diperlukan itu lewat suatu bentuk hutang atau ekuitas ( saham ) atau bahkan kedua duanya .
Kedua hal tersebut tergantung pada resiko atau tingkat variabilitas dari tingkat hasil yang mungkin diperoleh dan alternatif – alternatif yang tersedia . Selain itu perlu pula memperhatikan tingkat minimum yang diinginkan tidaklah terpengaruh oleh apakah proyek khusus itu dibiayai seluruhnya oleh hutang , seluruhnya dengan modal kepemilikan atau seluruhnya dengan keduanya , yaitu hutang dan modal kepemilikan . Jadi biaya modal bukanlah merupakan biaya bunga atau interest expense atas uang dipinjam .
Sebagai jawaban atas masalah ini telah timbul banyak model keputusan , termasuk model – model arus dana yang didiskonto ( discounted cash flow ),pengembalian ( payback),dan akuntansi akrual ( accrual accounting ).Modal DCF kini semakin populer dan secara konseptual lebih menarik daripada kedua model yang lain .
• Penggolongan investasi aktiva tetap dan pemilihan alternatif
Tersedia berbagai cara penggolongan usulan investasi dalam aktiva tetap . Diantaranya adalah :
** Investasi Penggantian : Pada umumnya , keputusan mengenai investasi penggatian adalah yang paling sedrhana . Dalam hal ini suatu aktiva yang sudah aus ( wear out ) atau usang ( obsolete ) harus diganti dengan aktiva baru bila produksi akan tetap dilanjutkan .
** Investasi Penambahan Kapasitas : Misalnya usulan penambahan jumlah mesin atau pembukaan pabrik baru . Investasi ini sering juga bersifat investasi penggantian , contohnya mesin yang sudah tua dan tidak efisien akan diganti dengan mesin baru yang lebih besar kapasitasnya dan lebih efisien .
** Investasi Penambahan Jenis Produk Baru : Investasi ini mempunya tingkat kepastian yang besar karena menyangkut produk baru disamping produk yang telah diproduksi .
** Investasi Lain – lain : Investasi yang termasuk dalam golongan ini adalah usulan investasi yang tidak termasuk dalam ketiga golongan diatas , misalnya investasi untuk pemasangan alat pemuas ( heater ) , alat pendingin ( air conditioner ) dan lain – lain .
• Metode penilaian investasi
Ø Metode periode pengembalian
Periode pengembalian – payback period
o Jangka waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan nilai investasi melalui penerimaan – penerimaan yang dihasilkan oleh proyek investasi tersebut
o Rumus periode pengembalian jika arus per tahun jumlahnya berbeda
Periode pengambalian :
a – b
= n + ___ x 1 tahun
c – b
n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas masih belum bisa menutup investasi mula-mula
a = Jumlah investasi mula-mula
b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n
C = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1
o Rumus periode pengembalian jika arus per tahun jumlahnya sama
a-b
= n + ___ x 1 tahun
c – b
n = Tahun terakhir dimana jumlah arus kas
masih belum bisa menutup investasi mula-mula
a = Jumlah investasi mula-mula
b = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke – n
C = Jumlah kumulatif arus kas pada tahun ke n + 1
Ø Metode nilai sekarang bersih
Metode nilai sekarang bersih – net present value – NPV
Adalah nilai sekarang dari arus kas bersih di masa mendatang yang didiskontokan terhadap biaya modal marjinal.
o Menggunakan pertimbangan bahwa nilai uang sekarang lebih tinggi bila dibandingkan dengan nilai uang pada waktu mendatang, karena adanya faktor bunga
o Arus kas yang digunakan arus kas yang telah didiskontokan atas dasar biaya modal perusahaan atau tingkat pengembalian yang disyaratkan atau tingkat suku bunga .
Dasar pemikiran dari metode NPV :
1. Bila NPV sebesar nol, kekayaan pemegang saham tidak berubah, perusahaan makin besar karena penambahan investasi, tetapi nilai saham perusahaan konstan.
2. Bila NPV positif, kekayaan pemegang saham akan bertambah.
Untuk menghitung diskonto (discount rate / discount factor) dalam tabel, dapat juga dilakukan dengan menggunakan kalkulator biasa.
Contohnya: Discount factor 10%.
Tahap 1 : Tekan angka 1
Tahap 2 : Tekan bagi (:)
Tahap 3 : Tekan 1,1 untuk df= 10%, bila df 19%= 1,19
Tahap 4 : Kakau df 10%, tekan tanda “sama dengan” (=) keluar angka 0.909 dst, untuk tahun pertama dari proyek.
Tahap 5 :dstnya : tekan (=), keluar angka 0,826, untuk tahun ke 2, ke 3 = 0,751 dari proyek dan seterusnya
Ø Metode indeks profitabilitas
Adalah tehnik penilaian investasi yang hampir sama dengan NPV, artinya apabila suatu proyek investasi diterima dengan menggunakan metode NPV maka akan diterima pula dengan Profitability Index (PI).
PI = Total PV Proceed
Initial Outlays
Initial outlays = Investasi.
Kalau PI > Investasi, proyek diterima
Ø Metode internal rate of return – IRR
Tingkat laba intern telah di definisikan sebagai tingkat diskon yang membuat NPV dari sebuah proyek sama dengan nol . Atau didefinisikan sebagai tingkat diskonto yang membuat nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan dari sebuah proyek sama dengan nilai sekarang aliran kas keluar yang diharapkan , termasuk investasi dalam proyek itu .
Adalah tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang (PV) dan arus kas masuk proyek dengan nilai sekarang dari biaya proyek / investasi.
Nilai IRR dapat diperoleh dengan cara.
**PV arus kas masuk = PB biaya Investasi.
**PV arus kas masuk - PV biaya Investasi = 0
Dimana:
P1 = discount rate dengan nilai PV1 (sudah dicari pada NPV)
P2 = discount rate atau lebih tinggi dari p1dengan nilai PV2
dengan nilai lebih rendah dari nilai investasi
Cara untuk menghitung rumus IRR ini dapat dilakukan :
1. Secara coba-coba
2. Secara interpolasi
3. Prosedur matematik
4. Kalkulator atau komputer keuangan
repository.binus.ac.id/content/F0274/F027421297.ppt - Mirip
Ø Metode modified internal of return – MIRR
Adalah tingkat diskonto yang mengakibatkan nilai sekarang dan biaya proyek sama dengan nilai sekarang dari nilai akhirnya (Terminal Value= TV), dimana nilai proyek adalah ”nilai masa mendatang” dari kas masuk yang dimajemukkan terhadap biaya modal perusahaan.
Pada proyek-proyek mutually ekslusive, dengan ukuran yang berbeda, proyek dengan MIRR yang terbesar yang dipilih. MIRR lebih baik dari IRR sebagai indikator dari tingkat pengembalian proyek yang sebenarnya, namun NPV mesti tetap merupakan metode terbaik.
• Arus kas masuk
Perhitungan Aliran Kas Masuk Operasional.
* Pendapatan
-- Biaya (tidak termasuk penyusutan)
-- Laba sebelum penyusutan dan pajak (Earning before
Depreciation Interest and Tax = EBDIT).
-- Penyusutan
-- Laba sebelum pajak (EBIT)
-- Laba bersih sesuah pajak (EAT)
+ Penyusutan
= Aliran kas masuk Operasional.
Atau Aliran Kas masuk (NCF) = EAT + Depreciation
• Metode Average Rate of return
Metode ini mengukur berapa tingkat keuntungan rata-rata yang diperoleh dari suatuinvestasi. Angka yang dipergunakan adalah laba setelah pajak dibandingkan dengan totalaverage invesment. Hasil yang diperoleh dinyatakan dalam persentase. Angka inikemudian diperbandingkan tingkat keuntungan yang disyaratkan, maka proyekdikatakan menguntungkan, apabila lebih kecil daripada tingkat keuntungan yangdisyaratkan proyek ditolak.
Metode ini disebut juga Akuntansi Rate of Return Metode. Metode ini didasarkan pada informasi akuntansi daripada arus kas. Ada berbagai cara untuk menghitung rata Rate of Return. Hal ini dapat dihitung sebagai: -
Tahunan rata-rata Laba Setelah Pajak
ARR = __________________________________ x 100
Rata-rata Investasi
Jumlah laba setelah pajak sepanjang tahun
Rata-rata Laba Tahunan = __________________________________
No Dari tahun
Original + Nilai Investasi Salvage
Rata-rata Investasi = ________________________________
2
Atau asli Investasi - Nilai Salvage
_________________________ + Salvage Nilai
2
Jika bekerja Modal juga diperlukan di awal tahun proyek, investasi rata-rata akan = Modal kerja bersih + Nilai sisa + ½ (biaya awal Mesin-Salvage Value).
Dalam metode lain daripada biaya investasi rata-rata asli digunakan.
Dalam metode ini, untuk mengevaluasi proyek semua proyek yang diterima rata-rata tingkat pengembalian lebih tinggi dari suku yang telah ditetapkan. Dengan demikian, proyek ini diberikan lebih signifikan di mana tingkat pengembalian rata-rata adalah yang tertinggi.
• Metode masa pengembalian investasi
Metode ini mencoba mengukur seberapa cepat investasi bisa kembali. Karena itu satuanhasilnya bukan persentase, tapi satuan waktu. Kalau priode payback ini lebih pendekdaripada yang disyaratkan, maka proyek dikatakan menguntungkan, sedangkan kalaulebih lama proyek ditolak.
pengembalian adalah metode lain untuk mengevaluasi suatu proyek investasi. Metode Paybackberfokus pada payback period. Payback period adalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk sebuah proyek untuk menutup biaya awal dari penerimaan kas yang dihasilkannya. Periode ini adalah beberapa kali disebut sebagai metode pengembalian adalah bahwa lebih cepat biaya dari sebuah investasi dapat pulih "waktu itu untuk mengambil investasi untuk membayar sendiri."dasar Premis, semakin diinginkan adalah investasi . Payback period dinyatakan dalam tahun.Ketika masuk kas bersih tahunan setiap tahun yang sama, rumus berikut dapat digunakan untuk menghitung payback period.
Formula / Persamaan:
Rumus atau persamaan untuk perhitungan payback period adalah sebagai berikut:
Payback period = Investasi yang dibutuhkan / masuk bersih kas tahunan *
* Jika peralatan yang baru mengganti peralatan yang lama, ini menjadi tahunan kas masuk bersih inkremental.Untuk menggambarkan metode payback, pertimbangkan contoh berikut:
Contoh:
York kebutuhan perusahaan mesin penggilingan baru. Perusahaan ini mempertimbangkan dua mesin. Mesin A dan mesin B. Mesin A biaya $ 15.000 dan akan mengurangi biaya operasi sebesar $ 5.000 per tahun. Mesin B biaya hanya $ 12.000 tetapi juga akan mengurangi biaya operasional sebesar $ 5.000 per tahun.
Diperlukan:
• Hitung periode payback.
• Mesin yang harus dibeli sesuai dengan metode payback?
Perhitungan:
Sebuah mesin payback period = $ 15.000 / $ 5.000 = 3,0 tahun
Mesin B payback period = $ 12.000 / $ 5.000 = 2,4 tahun
Menurut perhitungan payback, perusahaan York harus membeli mesin B, karena memiliki waktu pengembalian pendek dari mesin A.
• Metode net present value
Metode ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarangpenerimaan-penerimaan kas bersih (oprasional maupun terminal cash flow) dimasayang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang tersebut perlu ditentukan terlebihdahulu tingkat bunga yang dianggap relevan. Apa bila nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang lebih besar daripada nilai sekaranginvestasi, mak proyek ini dikatakan menguntungkan sehinnga diterima. Sedangkanapabila nilainya kecil (NPV negatif), proyek ditolak karena tidak menguntungka
Formula
Setiap arus kas masuk / keluar yang didiskontokan ke nilai sekarang (PV). Kemudian mereka dijumlahkan. Oleh karena NPV adalah jumlah dari semua persyaratan,
t - waktu arus kas
i - dengan tingkat diskonto (dengan tingkat pengembalian yang dapat diperoleh dari investasi di pasar keuangan dengan risiko yang sama.)
R t - aliran kas bersih (jumlah uang tunai, masuk minus outflow) pada waktu t.
Untuk tujuan pendidikan, R 0 biasanya ditempatkan di sebelah kiri dari jumlah menekankan perannya sebagai (minus) investasi.
Hasil dari rumus ini jika dikalikan dengan kas bersih tahunan di-arus dan dikurangi dengan pengeluaran kas awal akan nilai tunai tetapi dalam kasus di mana arus kas tidak sama dalam jumlah maka formula sebelumnya akan digunakan untuk menentukan nilai kini setiap arus kas terpisah. Setiap arus kas dalam waktu 12 bulan tidak akan diskon untuk tujuan NPV.
• Metode Profitability index
Profitability Index Definisi : metode indeks Profitabilitas mengukur nilai kini kewajiban manfaat untuk setiap investasi dolar.

Formula

Profitability Index = (PV arus kas masa depan) investasi awal ÷

Atau = ( NPV investasi) Investasi awal awal ÷ +

Perhitungan Profitability Index

Contoh: sebuah perusahaan menginvestasikan $ 20.000 untuk proyek dan NPV yang diharapkan dari proyek itu adalah $ 5.000.

Profitability Index = (20.000 + 5.000) / 20.000 = 1,25

Itu berarti perusahaan harus melaksanakan proyek investasi karena indeks profitabilitas lebih besar dari 1.

Aplikasi

Profitabilitas Indeks terutama digunakan sebagai alat untuk peringkat proyek. Semakin tinggi nilai indeks profitabilitas, daya tarik lebih dari sebuah proyek yang diusulkan. Untuk proyek tunggal, profitabilitas indeks nilai 1 atau lebih dapat diterima. Jika proyek memiliki indeks profitabilitas (> 1), maka perusahaan harus melaksanakan proyek tersebut. Namun jika proyek memiliki indeks profitabilitas (<1),> 1, NPV positif. Jika profitabilitas indeks <1,>
• Metode internal rate of return
Definisi dan Penjelasan:
Tingkat pengembalian internal (IRR) adalah tingkat pengembalian yang dijanjikan oleh sebuah proyek investasi selama masa manfaatnya. Ini adalah beberapa waktu disebut hanya sebagai hasil proyek. Tingkat pengembalian internal dihitung dengan mencari tingkat diskonto yang dapat menyamakan nilai sekarang dari proyek kas keluar arus dengan nilai sekarang dari aliran kas Dengan kata lain, tingkat pengembalian internal yang tingkat diskonto yang akan menyebabkan net present Nilai proyek yang akan sama dengan nol.
Contoh:
Sebuah sekolah sedang mempertimbangkan pembelian mesin pemotong rumput-ditarik traktor besar. Saat ini, rumput tersebut akan dipindahkan menggunakan tangan kecil mendorong mesin pemotong gas. Yang menarik mesin pemotong traktor besar akan biaya $ 16.950 dan akan memiliki masa manfaat 10 tahun. Ini akan hanya memiliki nilai memo diabaikan, yang dapat diabaikan. Traktor-mesin pemotong menarik akan melakukan pekerjaan jauh lebih cepat daripada mesin pemotong tua dan akan menghasilkan penghematan tenaga kerja sebesar $ 3.000 per tahun.
Untuk menghitung tingkat pengembalian internal yang dijanjikan oleh mesin pemotong rumput baru, kami harus mencari tingkat diskonto yang akan menyebabkan nilai kini baru proyek menjadi nol. Bagaimana kita melakukan ini?
Dan paling langsung pendekatan sederhana ketika arus kas bersih adalah setiap tahun yang sama adalah untuk membagi investasi dalam proyek oleh kas masuk bersih tahunan yang diharapkan. perhitungan ini akan menghasilkan faktor dari mana tingkat pengembalian internal dapat ditentukan.
Rumus atau persamaan adalah sebagai berikut:
[Faktor tingkat pengembalian internal = Investasi yang dibutuhkan / kas bersih masuk tahunan] (1)
Faktor yang berasal dari rumus (1) kemudian terletak di tabel nilai kini untuk melihat apa tingkat pengembalian yang diwakilinya. Menggunakan rumus (1) dan data untuk proyek yang diusulkan sekolah, kita mendapatkan:
Investasi yang dibutuhkan / kas bersih masuk tahunan
= $ 16.950 / $ 3000
= 5,650
Dengan demikian, faktor diskon yang akan menyamakan serangkaian aliran kas 3.000 $ dengan investasi kini $ 16.950. Sekarang kita perlu menemukan faktor dalam tabel untuk melihat apa tingkat pengembalian yang diwakilinya. Kami akan menggunakan periode-baris 10 pada tabel karena arus kas untuk proyek berlanjut selama 10 tahun. Jika kita memindai sepanjang periode-baris 10, kita menemukan bahwa faktor 5,650 merupakan 12% tingkat pengembalian. (Lihat Future Value dan Present Value Tabel halaman - Tabel 4) Kita dapat memeriksa ini dengan menghitung net present nilai proyek adalah dengan menggunakan tingkat diskonto 12%.
2.Perencanaan Keuangan
• Mengapa perusahaan membutuhkan dana ?
Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk tetap beroperasi , karena kegagalan dalam membayar pemasok dapat membuat bangkrutnya usaha . Manajer harus dapat membedakan dua jenis pengeluaran :
** Pengeluaran jangka pendek ( short team / operating xpenditures ) : Adalah pengeluaran yang muncul dalam aktivitas bisnis sehari – hari . Pengeluaran jangka pendek meliputi dana yang ditanamkan dalam persediaan ( baik persediaan bahan baku , barang dalam proses maupun barang jadi ) , pengeluaran untuk pembayaran upah dan gaji karyawan serta biaya operasi lainnya .
** Pengeluaran jangka panjang ( Long team / Capital xpenditures ) : Sebagai tambahan untuk memenuhi kebutuhan dana bagi pengeluaran operasionalnya , perusahaan juga membutuhkan dana untuk membiayai pengeluaran aktiva tetap . Aktiva tetap adalah aktiva yang memiliki nilai dan masa pemakainya panjang . Sebagai contoh aktiva tetap adalah investasi tanah , gedung dan pembelian mesin mesin .
• Pembiayaan Perusahaan
Untuk memenuhi kebutuhan akan pengeluran jangka pendek maupun panjang , perusahaan membutuhkan dana yang tidak saja dapat dipenuhi oleh kemampuan modal awal dari pemilik serta kemampuannya mengahasilkan laba , tetapi juga dana dari luar perusahaan seiring dengan perkembangan kemajuan usahanya .
a. Sumber Dana Jangka Pendek
Sumber dana jangka pendek meliputi :
**Trade Credit ( utang dagang ) : Utang dagang disamping dapat merupakan pengeluaran , dapat pula berfungsi sebagai sumber dana bagi perusahaan barang telah dapat diterima tetapi pembayarannya diserahkan kemudian . Pemberian kredit dari satu perusahaan ke perusahaan lainnya merupakan pinjaman jangka pendek bagi perusahaan .
**Pinjaman Bank Jangka Pendek Dengan Jaminan ( Scured Short Term ) : Pinjaman bank merupakan sumber dana jangka pendek yang sangat penting . Pinjaman tersebut hampir selalu menyertakan suatu surat perjanjian utang yang disebut promissory notes yang menyatakan kesanggupan perusahaan untuk membayar pinjaman serta bunga yang telah disepakati . Dalam jenis pinjaman ini bank juga mensyaratkan adanya jaminan ( koleteral ) yang memberikan hak pada bank untuk menyita jaminan tersebut bilaman pinjaman tidak dapat dilunasi .
**Pinjaman Jangka Pendek Tanpa Jaminan ( Unsecured Short Term Loan ) : Pinjaman ini merupakan sumber dana jangka pendek yang penting bagi perusahaan . dengan jenis pinjaman ini , perusahaan tidak perlu menyerahkan jaminan kepada bank .Tetapi biasanya bank mensyaratkan peminjam untuk tetap mengendap dibank .
**Letter Of Credit : Adalah janji tertulis dari bank bagi pihak pembeli untuk membyar sejumlah uang kepada perusahaan yang dituju ( penjual ) bila sejumlah kondisi telah terpenuhi .
**Commercial Paper : Adalah surat berharga yang diterbitkan dan dijual oleh perusahaan besar dan terpercaya untuk memenuhi kebutuhan jangka pendeknya . Ini diterbitkan untuk jangka waktu tertentu ( 30 , 60 , 270 , atau 360 hari ). Syrat berharga ini dijual kepada lembaga keuangan atau perusahaan lain dengan harga yang lebih rendah dari nominalnya dan pada akhir periode , surat berharga ini dibeli kembali oleh perusahaan sebesar nominalnya .
**Factoring : Perusahaan dapat memperoleh dana dengan cepat melaluifactoring yaitu dengan menjual piutang perusahaan kepada perusahaan faktor ( perusahaan pembeli piutang ) yang biasanya adalah lembaga keuangan.
b. Sumber – Sumber Dana Jangka Panjang
Pada umumnya perusahaan membutuhkan dana jangka panjang untuk memenuhi pengeluaran jangka panjangnya , seperti pembelian aktiva tetap . Agar biasa memulai usahanya perusahaan harus mengeluarkan dana untuk bangunan dan peralatan . Pencarian dana jangka panjang diperoleh dari :
^^Pembiayaan Melalui Utang :
**Utang Jangka Panjang : Alternative pinjaman jangka panjang lebih disukai daripada obligasi karena pilihan ini tidak mensyaratkan adanya keterbukaan informasi keuangan perusahaan kepada public . Sedangkan kelemahannya : adanya kebutuhan dana jangka yang besar menyebabkan sulit terpenuhi oleh lembaga keuangan yang ada ( keterbatasan kemampuan lembaga keuangan untuk memasok dana dalam jumlah besar ).
**Obligasi Perusahaan : Adalah surat berharga yang diterbitkan perusahaan , yang menyatakan kesanggupan membayar sejumlah uang tertentu kepada pemegang surat berharga pada waktu tertentu . Selama waktu kontrak atau masa berlakunya obligasi , perusahaan penerbit harus membayar bunga per priode .
^^Pembiayaan Dengan Modal Sendiri ( Equity Financing )
**Saham Biasa : Adalah bukti kepemilikan suatu perusahaan . Saham biasa adlah surat berharga yang memberikan hak suara kepada pemilik serta merupakan penerima hak terakhir atas asset perusahaan setelah pemegang obligasi dan saham preferen . Saham preferen adalah saham yang menjamin pembayaran deviden tetap kepada pemilik tanpa hak suara . Pemegang saham preferen merupakan penerima hak yang lebih dahulu atas asset daripada pemegang saham biasa . Deviden adalah bagian laba yang dibagikan kepada para pemegang saham , baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen .
**Laba Ditahan : Alternative lain untuk pembiayaan modal sendiri adalah laba ditahan , yakni bagian laba yang tidak dibagikan kepada pemegang saham . Dengan menggunakan laba ditahan berarti perusahaan tidak perlu meminjam uang dan membayar bunga .

Konsep nilai waktu dari uang

Pertemuan 8

KONSEP NILAI WAKTU DARI UANG
1. Nilai yang akan datang
Future value (terminal value) adalah nilai uang yang akan datang dari satu jumlah uang atau suatu seri pembayaran pada waktu sekarang, yg dievaluasi dengan suatu tingkat bunga tertentu.
FV = P0+ SI= P0+ P0(i)(n)

2. Nilai Sekarang(present value)
PV = Kn / (1 + r) ^n
Keterangan :
PV = Present Value / Nilai Sekarang
Kn = Arus kas pada tahun ke-n
r = Rate / Tingkat bunga
^n = Tahun Ke-n (dibaca dan dihitung pangkat n).

Contoh : Jika di masa yang akan datang kita akan punya saldo sebesar 1,1 juta hasil berinvestasi selama satu tahun, maka uang kita saat ini adalah sebesar :
PV = 1.100.000 / (1 + 0,1) ^1
PV = 1.000.000 rupiah
Tambahan :
1 / (1 + r) ^n disebut juga sebagai discount factor

ISTILAH YANG DIGUNAKAN :
Pv = Present Value (Nilai Sekarang)
Fv = Future Value (Nilai yang akan datang)
I = Bunga (i = interest / suku bunga)
n = tahun ke-
An = Anuity
SI = Simple interest dalam rupiah
P0 = pokok/jumlah uang yg dipinjam/dipinjamkan pada periode waktu


3. Nilai Masa Datang
FV = Ko (1 + r) ^n
Keteragan :
FV = Future Value / Nilai Mendatang
Ko = Arus Kas Awal
r = Rate / Tingkat Bunga
^n = Tahun Ke-n (dibaca dan dihitung pangkat n).

Contoh : Jika kita menabung 1 juta rupiah dengan bunga 10% maka setelah satu tahun kita akan mendapat :
FV = 1.000.000 (1 + 0,1) ^1
FV = 1.100.000 rupiah


4. Annuitas
www.taspen.com/files/Ekonometri%20XII%20IPS.doc - Mirip
ati.staff.gunadarma.ac.id/.../Perhiungan+Bunga+dan+Nilai+Uang.ppt - Mirip
Anuitas : Cara pembayaran hutang dengan jumlah yang sama besar dan dalam jangka waktu yang sama

Dalam Anuitas (A) terkandung : -----1. Angsuran (An)
-----2. Bunga (Bn)

A= An +Bn
Anuitas biasa
Anuitas biasa adalah sebuah anuitas yang mempunyai interval yang sama antara waktu pembayaran dengan waktu dibunga majemukkan.

Berdasarkan tanggal pembayarannya, anuitas biasa dapat dibagi 3 bagian, yaitu:

• Ordinary annuity
adalah sebuah anuitas yang diperhitungkan pada setiap akhir interval seperti akhir bulan, akhir kuartal, akhir setiap 6 bulan, maupun pada setiap akhir tahun.


An = R [ 1- ( 1+i )pangkat -n ]
------------
i


R= An [ i ]
------------
{1-(1+i)pangkat-n}



Sn = R [ {1+i)pangkat n - 1} ]
---------------
i


R = Sn [ i ]
------------------
{(1+ i)pangkat n - 1}


Di mana:
An = Present value R = Annuity
Sn = Future value i = Tingkat bunga/interval
n = jumlah interval pembayaran


• Annuity due
Annuity due adalah anuitas yang pembayarannya dilakukan pada setiap awal interval. Awal interval pertama merupakan perhitungan bunga yang pertama dan awal interval kedua merupakan perhitungan bunga kedua dan seterusnya.
Pada formula annuity due ditambahkan satu compounding factor (1+i), baik untuk present value maupun future value.
Penambahan satu compounding factor pada annuity due adalah sebagai akibat pembayaran yang dilakukan pada setiap awal interval.
Nilai uang yang dihitung dengan annuity due selalu lebih besar bila dibandingkan dengan ordinary annuity.

*Perhitungan present value
Rumus:

An(ad) = R [ {1-(1+ i)pangkat -n} ]
-------------------- ( 1 + i )
i
Atau

An(ad) = R [{1-(1 + i ) - (pangkat n-1)
-------------------- + 1 ]
i

Atau
An(ad) = R [{1-(1 + i ) - pangkat n-1 ]
--------------------- + R
u

Contoh 11: Sebuah perusahaan Ingin memperoleh uang secara
kontinyu sebesar Rp 1.500.000,- dari bank setiap awal kuartal
selama satu tahun. Berapa jumlah dana yang harus disetor pada bank apabila tingkat bunga diperhitungkan sebesar 18% per tahun?

Diketahui:
R=Rp 1.500.000,-
i= 18%/4= 4,5%
n=4
Catatan: Gunakan Lampiran 3 untuk mendapat nilai discount factor annuity pada i=4,5% dan n=4 dan Lampiran 1 untuk compounding factor dari bunga majemuk.



*Jumlah Pembayaran (Future amount)
Jumlah pembayaran dalam annuity due dilakukan dengan rumus sebagai berikut:


Sn(ad) = R [ {( 1 + i ) pangkat n -1} ]
--------------------
i


Sn(ad) = R [ {( 1 + i ) pangkat n+1 -1}
---------------------- - 1 ]
i


Sn(Ad) = R [ {( 1 + i ) ( pangkat n + 1 ) - 1} ]
------------------------ - R
i

Contoh 12: Suatu BPD memberikan Fasilitas penjualan kendaraan beroda Dua secara kredit pada guru-guru SD. Tingkat bunga diperhitungkan sebesar 12% per tahun dan cicilan dilakukan Setiap awal bulan sebesar Rp 70.000,- Selama 3 tahun. Berapakah besarnya Jumlah pembayaran?

Diketahui:
R = Rp 70.000,-
I = 12%/12 = 1%
n = 12x3 = 36



• Deferred annuity.
annuity adalah suatu seri (anuitas) yang pembayarannya dilakukan pada akhir setiap interval. Perbedaan dengan ordinary annuity adalah dalam hal penanaman modal di mana pada deferred annuity ada masa tengang waktu (grace period) yang tidak diperhitungkan bunga.

An( da ) = R [ { 1 - ( 1 + i ) pangkat - n } ]
---------------------- ( 1 + i ) pangkat - t
i

Sn (da) = R [ {(1 + i ) pangkat n -1 ]
------------------
i

t = tenggang waktu yang tidak dihitung bunga.
geocities.ws/akuntansi_fe_um/manj.../modul4timevalue.doc - Mirip


Anuitas Terhutang
Nilai Sekarang Anuitas
Nilai sekarang dari anuitas n tahun disebut An dan nilai sekarang faktor bunga anuitas disebut PVIFAk,n.

An = PMT (PVIFAk,n)

PVIFAk,n = 1 - ___1____ = 1/k - ____1____
(1+k)n k (1+k)n
-----------
k
geocities.ws/akuntansi_fe_um/manj.../modul4timevalue.doc - Mirip


Nilai Sekarang Dari Anuitas Terhutang
Berguna untuk mengukur setiap pembayaran yang maju satu periode atau pembayaran pada awal tahun dengan menggunakan formulasi :

An (Anuitas Terhutang) = PMT (PVIFAk,n)(1+k)

geocities.ws/akuntansi_fe_um/manj.../modul4timevalue.doc - Mirip


Anuitas Abadi
Anuitas dengan jangka waktu yang tidak terbatas.


Nilai Sekarang dan Seri Pembayaran Yang Tidak Rata
Periode Kemajemukan Tengah Tahunan atau Periode Lainnya
Amortisasi Pinjaman
Adalah suatu pinjaman yang dibayar kembali dengan jumlah pembayaran yang sama besar setiap periode selama jangka waktunya.


PVA = PMT ( PVIFA k,n )

PMT = PVA
-------------
PVIFA k,n


Skedule Amortisasi/Amortized Loan)
• Skedule yang menunjukkan secara tepat bagaimana pinjaman akan dibayar.
• Skedul ini menunjukkan pembayaran yang harus dilakukan pada Setiap tanggal yang
ditetapkan dan rincian pembayaran yang menunjukkan unsur bunga dan unsur pokok yang mengurangi saldo pokok pinjaman.
• Skedule ini disebut juga hutang yang teramortisasi (Amortized Loan)

manajemen produksi

Pertemuan 7
Manajemen Produksi
MANAJEMEN PRODUKSI

1.Perkembangan Manajemen Produksi
Perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan beberapa faktor yang menunjang yaitu :


a.Adanya pembagian kerja dan spesialisasi
Perkembangan manajemen produksi ditandai dengan usaha intuk meningkatkan hasil melalui pembagian kerja ( dividon of labor ).Agar produksi efektif dan efisien , maka produsen hendaknya menggunakan metode ilmiah ( scientific methods ) dan azas azas manajemen .Pembagian kerja memungkinkan dicapainya tingkat dan kualitas produksi yang lebih baik bila disertai dengan pengelolaan yang baik . Pekerjaan yang semula terkonsentrasi pada satu pihak dapat dibagikan untuk ditangani oleh pihak pihak lainnya,sehingga pekerjaan dapat diselesaikan dengan baik pada waktu yang telah ditentukan .
Spesialisasi kerja memungkinkan dalam peningkatan keahlian seseorang .Dengan makin meningkatnya keahlian membuat yang bersangkutan dapat menyelesaikan pekerjaan dalam waktu yang lebih singkat , dengan kualitas lebih baik . Hal ini dapat mengurangi ( reduce ) biaya tercapainya tingkat produksi yang lebih tinggi pada satuan waktu tertentu .


b.Revolusi industri
Pada dasarnya revolusi industri merupakan peristiwa penggantian tenaga kerja manusia dengan mesin . Revolusi industri di inggris tidak berdiri sendiri , melainkan merupakan proses yang berkaitan dengan berbagai masalah ekonomi , budaya dan politik yang lebih luas . Revolusi tersebut merupakan perubahan dan pembaharuan radikal dan cepat dibidang perdagangan , industri dan teknik di Eropa .
Dampak perkembangan industrinya terlihat pada pengusaha yang memiliki modal besar . Kehidupan perdagangan terus menerus meningkat , tetapi para pengusaha kecil , dengan peralatan kerja yang konvesional , menjadi kalah dalam bersaing .Perkembangan industri sebagai hasil revolusi terlihat pada :

*Bertambahnya penggunaan mesin .
*Efisiensi produksi batubara , besi dan baja.
*Pembangunan jalan kereta api , alat transportasi dan alat komunikasi lainnya .
*Meluasnya sistem perbankan dan perkreditan .


c.Perkembangan alat dan teknologi (termasuk komputer)
Pada akhir – akhir ini manajer produksi banyak memberikan perhatian pada perkembangan teknologi yang canggih . Terdapat perubahan yang serba komputerized, dan sebagainya . Pada banyak hal , manajer produksi mengintegrasikan teknologi canggih ini kedalam bisnisnya .


d.Perkembangan ilmu dan metode kerja
Penggunaan metode ilmiah dalam mengkaji pekerjaan ( work studies ) memungkinkan ditemukannya metode kerja dengan pendekatan sebagai berikut :
•Pengamatan ( observasi ) atas metode kerja yang berlaku .
•Pengamatan terhadap metode kerja yang lebih baik melalui pengukuran dan analisis ilmiah .
•Pelatihan dan analisis ilmiah .
•Pelatihan pekerjaan dengan metode baru
•Pemanfaatan umpan balik dan pengelolaan atas proses kerja



2.Pengertian Manajemen Produksi
Merupakan kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan sumber sumber daya berupa sumber daya manusia , sumber daya alat , dan sumber daya dana serta bahan secara efektif dan efisien , untuk menciptakan dan menambah kegunaan ( utility ) suatu barang atau jasa . Banyak upaya yang dilakukan dalam manajemen produksi terkait dengan tujuan unik untuk meningkatkan produktivitas . Dalam peningkatan produktivitas didapatkan 2 masalah penting yaitu :

*Produktivitas akan meningkatkan jika terdapat perbaikan kondisi kerja .
*Beberapa peningkatan produktivitas tidak dapat membantu organisasi secara keseluruhan , karena hasilnya terkait dengan perbaikan pada bidang tertentu , sedangkan bidang lainnya tidak terpengaruh .

Pengertian manajemen produksi mencakup 3 unsur penting yaitu :
a. Adanya orang yang lebih dari satu
b. Adanya tujuan yang ingin dicapai
c. Adanya orang yang bertanggung jawab terhadap pencapaian tujuan .



3.Pengertian Produksi
Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang mentransformasikan masukan ( input ) menjadi keluaran ( output ). Dalam pengertian umum inilah sekarang berkembang istilah industri , seperti industri manufaktur , industri pengolahan hasil hasil pertanian atau agro industri dan sebagainya .
Pengertian produksi dalam ekonomi mengacu pada kegiatan yang berhubungan dengan usaha penciptaan dan penambahan atau utilitas suatu barang dan jasa . Penambahan atau penciptaan kegunaa atau utilitas karena bentuk dan tempat ini membutuhkan faktor faktor produksi .



4.Proses Produksi
Proses produksi dapat ditinjau dari 2 segi :

a.Berdasarkan kelangsungan hidup terbagi kedalam 2 bagian :
•Proses produksi terus menerus (Continuous production)
Produksi terus menerus dilakukan proses untuk mengubah bentuk barang barang . dalam proses produksi ini walaupun terjadi perubahan model , susunan dan fungsi alat alat mesin yang dipakai tidaklah berubah . Misalnya pengger-gajian kayu mengubah balok menjadi papan , karet menjadi ban ataupun dalam proses perakitan mobil , walaupun terjadi perubahan bentuk tapi tidak mengubah susunan fungsi alat alat mesin . Proses produksi ini menghasilkan produk yang standar ( massal ).

•Proses produksi yang terputus-putus (Intermiten Production)
Proses produksi tidak terus menerus atau operasi seringkali terhenti guna mengubah alat – alat , pengaturan kembali alat alat , dan penyesuaian yang terus menerus diadakan sesuai dengan tuntutan produk yang akan dihasilkan . Proses produksi ini dilakukan berdasarkan pesanan yang sesuai dengan keperluan pemesan.


b. Berdasarkan teknik terbagi kedalam 4 bagian :
•Proses ekstraktif
Suatu proses pengambilan langsung dari alam , seperti kayu , perikanan dan pertambangan .
•Proses analitis
Proses pemisahan bahan bahan seperti , minyak mentah menjadi minyak bersih .
•Proses pengubahan
Proses pengubahan bentuk , seperti alat alat rumah tangga .
•Proses sintesis
Proses campuran dengan unsur unsur lain , seperti bahan bahan kimia .



5.Pengambilan Keputusan Dalam Manajemen Produksi
Pengambilan Keputusan dalam Manajemen Produksi
Ada 4 macam pengambilan keputusan yaitu :

a. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang pasti
b. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung risiko
c. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti
d. Pengambilan keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan yang lain




6.Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Manajemen produksi mencakup perancangan atau penyiapan manajemen produksi serta pengoperasiaannya, yang meliputi :

a. Seleksi dan design hasil produksi (produk)
b. Seleksi dan perancangan proses serta peralatan
c. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi
d. Perancangan tata letak (Lay out) dan arus kerja atau proses
e. Perancangan tugas
f. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kapasitas



7.Fungsi dan Sistem Produksi dan Operasi
Fungsi produksi dan operasi berkaitan dengan pertanggungjawaban dalam pegolahan dan pengubahan masukan (input) menjadi keluaran atau output berupa barang atau jasa yang memberikan pendapatan bagi perusahaan.

Empat (4) fungsi penting produksi :
*proses pengolahan : Merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan masukan .
*jasa-jasa penunjang : Merupakan saran berupa pengorganisasian yang diperlukan untuk penetapan teknik dan metode yang akan dijalankan sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien .
*perencanaan : Merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian sari kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu .
*pengendalian atau pengawasan : Merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan yang sesuai rencana , sehingga maksud dan tujuan penggunaan dalam pengolahan masukan dapat dilaksanakan .

Sistem Produksi dan Operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda secara terpadu, menyatu, dan menyeluruh dalam pentrasnformasian masukan menjadi keluaran .