Sistem Perekonomian
Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrim tersebut.
Selain faktor produksi, sistem ekonomi juga dapat dibedakan dari cara sistem tersebut mengatur produksi dan alokasi. Sebuah perekonomian terencana (planned economies) memberikan hak kepada pemerintah untuk mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi hasil produksi. Sementara pada perekonomian pasar (market economic), pasar lah yang mengatur faktor-faktor produksi dan alokasi barang dan jasa melalui penawaran dan permintaan.
Macam-Macam Sistem Ekonomi
Ada berbagai macam sistem ekonomi yang berkembang didunia. Namun pada dasarnya kita dapat membaginya menjadi dua yaitu Kapitalisme dan Sosialisme. Pada perkembangannya ketika banyak negara yang merasa kedua sistem tersebut tidak dapat menjawab persoalan-persoalan mereka maka muncul Sistem Ekonomi Campuran. Berikut ini penjelasannya.
1. Sistem Perekonomian Kapitalisme, yaitu sistem ekonomi yang memberikan kebebasan secara penuh kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan menjual barang dan sebagainya. Dalam sistem perekonomian kapitalis, semua orang bebas bersaing dalam bisnis untuk memperoleh laba yang sebesar besarnya. Adapun ciri-ciri sistem perekonomian kapitalisme sebagai berikut :
a) Penjaminan atas hak milik perseorangan
b) Mementingkan diri sendiri (self interest)
c) Pemberian kebebasan penuh
d) Persaingan bebas (free competition)
e) Harga sebagai penentu (price sistem)
f) Peran negara minimal.
2. Sistem Perekonomian Sosialisme, yaitu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi, tetapi dngan campur tangan pemerintah.Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan ciri-ciri sistem perekonomian sosialisme adalah sebagai berikut :
a) Semua permasalahan ekonomi dipecahkan oleh pemerintah pusat
b) Kegiatan ekonomi yang meliputi produksi, distribusi, dan konsumsi diatur oleh negara
c) Semua alat produksi dikuasai oleh negara sehingga kepemilikan oleh individu atau pihak swasta tidak diakui.
3. Sistem Ekonomi Campuran, yaitu merupakan sistem ekonomi yang lahir sebagai alternatif dari sistem ekonomi komando dan sistem ekonomi pasar. Sistem ekonomi campuran ini mengambil kelebihan dari sistem ekonomi komando dan sistem ekonomi pasar. Dalam sistem ekonomi campuran, persoalan organisasi ekonomi sebagian dipecahkan melalui mekanisme pasar dan sebagian lagi dipecahkan melalui perencanaan pemerintah pusat. Terdapat beberapa ciri sistem ekonomi campuran, di antaranya sebagai berikut :
a) Hak milik individu atas faktor-faktor produksi diakui, tetapi ada pembetasan dari pemerintah
b) Kebebasan bagi individu untuk berusaha tetap ada sehingga setiap individu memiliki hak untuk mengembangkan kreativitasnya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya
c) Kepentingan umum lebih diutamakan
d) Campur tangan pemerintah dalam perekonomian hanya menyangkut faktor-faktor yang menguasai hajat hidup orang banyak.
Pandangan Adam Smith
Jika kita mempelajari Sistem Ekonomi Makro maupun Mikro dewasa ini, maka mau tidak mau, suka atau tidak suka kita akan dihadapkan dengan doktrin-doktrin ekonomi kapitalis. Hal ini sangatlah wajar sebab saat ini Sistem ekonomi kapitalislah yang sedang “berjaya” (walaupun tidak sedikit dari para pengamat ekonomi myatakan bahwa ekonomi kapitalis saat ini sedang berada di Ujung tanduk bahkan sedang menggali liang kuburnya). Sistem Ekonomi Kapitalis ini lahir dengan di motori oleh Adam Smith cs. Adam Smith menulis buku dengan judul “An Inquiry into the Nature and Causes of The Wealth Of Nations” mampu memukau masyarakat dunia, khususnya kalangan intelektual. kemudian jejak Smith ini di ikuti oleh Thomas Robert Malthus, Jean Babtiste Say, David Ricardo, Johann Heinrich, Nasau Wiliam Senior, Friedrich von Hermann, John Struat Mill dan John Elliot Cairnes. Mereka kemudian dikenal dengan Mazhab Ekonomi Klasik.
Awal Mazhab Klasik yang merupakan cikal bakal ekonomi Kapitalis terjadi pada tahun 1776, ketika buku seorang ekonom besar yang pernah menjadi guru besar Falsafah Moral di Universitas Glaslow, Adam Smith menulis buku yang sering kita sebut dengan latah “The Wealth Of Nations” terbit pertama kali. Buku ini mencoba menyelesaikan seluruh masalah ekonomi yang ada pada saat itu terutama melalui pendekatan harga. Tak ayal semua masyarakat dunia, khususnya para kalangan intelektual barat sangat gagap gempita menyambut lahirya buku ini. Buku inilah yang menjadi titik awal sekaligus babak baru lahirnya system ekonomi Kapitalis Liberal, dengan Adam Smith sebagai tokoh utamanya.
Pandangan Keynes
Teori makro ekonomi berkembang setelah J.M. Keynes menunjukkan kelemahan-kelemahan pandangan para ahli ekonomi klasik mengenai penentuan tingkat perekonomian suatu negara yang didasari oleh penggunaan tenaga kerja penuh. Pandangan Keynes yaitu penggunaan tenaga kerja penuh (full employment) adalah keadaan yang jarang terjadi, dan hal itu disebabkan karena kekurangan permintaan agregat yang wujud dalam perekonomian. Analisis Keynes menunjukkan tentang pentingnya peranan dari pengeluaran kepada barang dan jasa yang diproduksi oleh sektor perusahaan di dalam menentukan kegiatan ekonomi. Ini berarti analisis Keynes lebih banyak memperhatikan permintaan yaitu menganalisis mengenai peranan dari permintaan golongan masyarakat di dalam menentukan tingkat kegiatan ekonomi yang akan dicapai oleh suatu perekonomian. Pada hakikatnya analisis Keynes berpendapat bahwa tingkat kegiatab ekonomi negara ditentukan besarnya permintaan efektif yaitu permintaan yang disertai oleh kemampuan untuk membayar barang dan jasa yang diminta yang diwujudkan dalam perekonomian. Bertanbah besar permintaan efektif yang wujud dalam perekonomian, bertambah pula tingkat produksi yang akan dicapai oleh sektor perusahaan. Keadaan ini menyebabkan pertambahan dalam tingkat kegiatan ekonomi dan penggunaan tenaga kerja dan faktor-faktor produksi.
Sumber – sumber :
http://gurumuda.com/bse/pengertian-dan-macam-macam-sistem-ekonomi
http://handzmentallist.blogspot.com/2009/12/macam-macam-sistem-perekonomianpengerti.html#axzz1E6VXatq2
http://poetraboemi.wordpress.com/2008/02/20/kapitalisme-sosialisme-dan-sistem-ekonomi-indonesia/
http://google.com
Senin, 07 Maret 2011
Sejarah Perkembangan Sistem Ekonomi Indonesia
Sistem perekonomian Indonesia sedikit banyak dipengaruhi oleh Belanda yang selama hampir 3,5 abad berkuasa atas ekonomi Indonesia. Koloni tersebut datang sebagai penjajah ekonomi. Dengan organisasi perdagangan VOC, mereka memonopoli pasar rempah0rempah yang pada saat itu merupakan komoditi andalan nusantara. Tahun 1977 VOC bangkrut dan bubar, akhirnya pemerintah Belanda melakukan sistem tanam paksa
(culture stelsel)untuk menutup defisit anggaran kerajaan akibat berbagai perlawanan yang dilakukan oleh Indonesia. Namun saat mulai berkembang liberalisme di Eropa, kebijakan tanam paksa menuai kritik, sehingga pemerintah Belanda mengubahnya menjadi Sistem Ekonomi Kapitalis-Liberal.
Setelah Indonesia merdeka, para pemimpin bangsa berusaha merumuskan kembali Sistem Ekonomi Indonesia yang dianggap ideal dengan kondisi bangsa. Muhammad Hatta mengemukakan sebuah konsep tentang Sistem Ekonomi Kerakyatan, yaitu segala bentuk kegiatan ekkonomi harus disatukan dalam organisasi koperai sebagai sesuai dengan bangun usaha yang sesuai dengan asas kekeluargaan. Konsep Sistem Ekonomi Kerakyatan inilah yang kemudian dituangkan dalam UUD 1945 sebagai dasar sistem perekonommian nasional.
Indonesia mengalami masa-masa sulit karan Sistem Ekonomi Kerakyatan tidak langsung berhasil dijalankan dan pada akhirnya tahun 1956 Muhammad Hatta mundur. Sejak saat itu Soekarno mememgang kekuasaan yang sangat besar, sehingga Sistem Ekonomi Etatisme berjalan di Indonesia. Negara mengendalikan sistem produksi dan distribusi. Hiperflansi hingga 650 yang terjadi pada tahun 1966 menghentikan sistem tersebut dan kekacauan pun terjadi. Soekarno praktis tidak dapat melakukan kebijakan apapun untuk memperbaiki keadaan.
Setelah rejim Orde Lama ditumbangkan oleh peristiwa berdarah 1966, rejim Orde Baru muncul dengan membawa sistem baru yang ternyata juga tidak sepenihnya sesuai dengan UUD 1945. Sistem Ekonomi Indonesia pada masa ORBA bersandar pada “trilogi pembangunan”, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas, ekonmi dan pemerataan. Meskipun pemerintah selalu mengkalim dirinya tidak menerapkan Sistem Ekonomi Kapitalis, tetapi pada praktiknya Indonesia telah melakukan berbagai liberalisasi ekonomi yang semakin memarjinalisasi peranan ekonomi rakyat.
Perangkat Sistem Ekonomi dalam UUD 1945
Seperti yang telah dijelaskan diatas, Muhammad Hatta telah menggagas Sistem Ekonomi Indonesia yang dituangkan dalam UUD 1945 pasal 33 :
1. Perekonomian disusun sebagai usaha berrsama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi dan air dan kekayaan yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Ekonomi yang berdasarkan pasal tersebut menempatkan negara pada pelindung dan pembangun perekonomian yang dikuasai dan mampu dikendalikan oleh rakyat.
Sistem Perekonomian Indonesia
Kemunculan suatu aliran ekonomi di dunia, akan selalu terkait dengan aliran ekonomi yang muncul sebelumnya. Begitu pula dengan garis hidup perekonomian Indonesia. Pergulatan kapitalisme dan sosialisme begitu rupa mempengaruhi ideologi perekonomian Indonesia. Era pra-kemerdekaan adalah masa di mana kapitalisme mencengkeram erat Indonesia, dalam bentuk yang paling ekstrim. Pada masa ini, Belanda sebagai agen kapitalisme benar-benar mengisi tiap sudut tubuh bangsa Indonesia dengan ide-ide kapitalisme dari Eropa.
Dengan ide kapitalisme itu, seharusnya bangsa Indonesia bisa berada dalam kelas pemilik modal. Tetapi, sebagai pemilik, bangsa Indonesia dirampok hak-haknya. Sebuah bangsa yang seharusnya menjadi tuan di tanahnya sendiri, harus menjadi budak dari sebuah bangsa asing. Hal ini berlangsung hingga bangsa Indonesia mampu melepaskan diri dari penjajahan belanda.
Dualisme ekonomi mengacu pada pemikiran J.H. Boeke yang menggambarkan adanya dua keadaan yang amat berbeda dalam suatu masyarakat, yang hidup berkembang secara berdampingan. Keadaan pertama bersifat “superior, sedangkan yang lainnya bersifat “inferior”.
Mengacu pada pengertian tersebut, kiranya tidak sulit mengamati bekerjanya dualisme ekonomi dalam Sistem Ekonomi Indonesia saat ini. Dualisme ekonomi di Indonesia tidak hanya mewujud sebagai akibat perbedaan taraf pengembangan teknologi, melainkan tampak sebagai perbedaan konsep nilai (falsafah), ideologi dan sosial budayanya, yang mempengaruhi bekerjanya sistem ekonomi.
Sumber – sumber :
http://gurumuda.com/bse/pengertian-dan-macam-macam-sistem-ekonomi
http://handzmentallist.blogspot.com/2009/12/macam-macam-sistem-perekonomianpengerti.html#axzz1E6VXatq2
http://poetraboemi.wordpress.com/2008/02/20/kapitalisme-sosialisme-dan-sistem-ekonomi-indonesia/
http://google.com
Sistem perekonomian Indonesia sedikit banyak dipengaruhi oleh Belanda yang selama hampir 3,5 abad berkuasa atas ekonomi Indonesia. Koloni tersebut datang sebagai penjajah ekonomi. Dengan organisasi perdagangan VOC, mereka memonopoli pasar rempah0rempah yang pada saat itu merupakan komoditi andalan nusantara. Tahun 1977 VOC bangkrut dan bubar, akhirnya pemerintah Belanda melakukan sistem tanam paksa
(culture stelsel)untuk menutup defisit anggaran kerajaan akibat berbagai perlawanan yang dilakukan oleh Indonesia. Namun saat mulai berkembang liberalisme di Eropa, kebijakan tanam paksa menuai kritik, sehingga pemerintah Belanda mengubahnya menjadi Sistem Ekonomi Kapitalis-Liberal.
Setelah Indonesia merdeka, para pemimpin bangsa berusaha merumuskan kembali Sistem Ekonomi Indonesia yang dianggap ideal dengan kondisi bangsa. Muhammad Hatta mengemukakan sebuah konsep tentang Sistem Ekonomi Kerakyatan, yaitu segala bentuk kegiatan ekkonomi harus disatukan dalam organisasi koperai sebagai sesuai dengan bangun usaha yang sesuai dengan asas kekeluargaan. Konsep Sistem Ekonomi Kerakyatan inilah yang kemudian dituangkan dalam UUD 1945 sebagai dasar sistem perekonommian nasional.
Indonesia mengalami masa-masa sulit karan Sistem Ekonomi Kerakyatan tidak langsung berhasil dijalankan dan pada akhirnya tahun 1956 Muhammad Hatta mundur. Sejak saat itu Soekarno mememgang kekuasaan yang sangat besar, sehingga Sistem Ekonomi Etatisme berjalan di Indonesia. Negara mengendalikan sistem produksi dan distribusi. Hiperflansi hingga 650 yang terjadi pada tahun 1966 menghentikan sistem tersebut dan kekacauan pun terjadi. Soekarno praktis tidak dapat melakukan kebijakan apapun untuk memperbaiki keadaan.
Setelah rejim Orde Lama ditumbangkan oleh peristiwa berdarah 1966, rejim Orde Baru muncul dengan membawa sistem baru yang ternyata juga tidak sepenihnya sesuai dengan UUD 1945. Sistem Ekonomi Indonesia pada masa ORBA bersandar pada “trilogi pembangunan”, yaitu pertumbuhan ekonomi yang tinggi, stabilitas, ekonmi dan pemerataan. Meskipun pemerintah selalu mengkalim dirinya tidak menerapkan Sistem Ekonomi Kapitalis, tetapi pada praktiknya Indonesia telah melakukan berbagai liberalisasi ekonomi yang semakin memarjinalisasi peranan ekonomi rakyat.
Perangkat Sistem Ekonomi dalam UUD 1945
Seperti yang telah dijelaskan diatas, Muhammad Hatta telah menggagas Sistem Ekonomi Indonesia yang dituangkan dalam UUD 1945 pasal 33 :
1. Perekonomian disusun sebagai usaha berrsama berdasarkan atas asas kekeluargaan.
2. Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara.
3. Bumi dan air dan kekayaan yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Ekonomi yang berdasarkan pasal tersebut menempatkan negara pada pelindung dan pembangun perekonomian yang dikuasai dan mampu dikendalikan oleh rakyat.
Sistem Perekonomian Indonesia
Kemunculan suatu aliran ekonomi di dunia, akan selalu terkait dengan aliran ekonomi yang muncul sebelumnya. Begitu pula dengan garis hidup perekonomian Indonesia. Pergulatan kapitalisme dan sosialisme begitu rupa mempengaruhi ideologi perekonomian Indonesia. Era pra-kemerdekaan adalah masa di mana kapitalisme mencengkeram erat Indonesia, dalam bentuk yang paling ekstrim. Pada masa ini, Belanda sebagai agen kapitalisme benar-benar mengisi tiap sudut tubuh bangsa Indonesia dengan ide-ide kapitalisme dari Eropa.
Dengan ide kapitalisme itu, seharusnya bangsa Indonesia bisa berada dalam kelas pemilik modal. Tetapi, sebagai pemilik, bangsa Indonesia dirampok hak-haknya. Sebuah bangsa yang seharusnya menjadi tuan di tanahnya sendiri, harus menjadi budak dari sebuah bangsa asing. Hal ini berlangsung hingga bangsa Indonesia mampu melepaskan diri dari penjajahan belanda.
Dualisme ekonomi mengacu pada pemikiran J.H. Boeke yang menggambarkan adanya dua keadaan yang amat berbeda dalam suatu masyarakat, yang hidup berkembang secara berdampingan. Keadaan pertama bersifat “superior, sedangkan yang lainnya bersifat “inferior”.
Mengacu pada pengertian tersebut, kiranya tidak sulit mengamati bekerjanya dualisme ekonomi dalam Sistem Ekonomi Indonesia saat ini. Dualisme ekonomi di Indonesia tidak hanya mewujud sebagai akibat perbedaan taraf pengembangan teknologi, melainkan tampak sebagai perbedaan konsep nilai (falsafah), ideologi dan sosial budayanya, yang mempengaruhi bekerjanya sistem ekonomi.
Sumber – sumber :
http://gurumuda.com/bse/pengertian-dan-macam-macam-sistem-ekonomi
http://handzmentallist.blogspot.com/2009/12/macam-macam-sistem-perekonomianpengerti.html#axzz1E6VXatq2
http://poetraboemi.wordpress.com/2008/02/20/kapitalisme-sosialisme-dan-sistem-ekonomi-indonesia/
http://google.com
Langganan:
Postingan (Atom)